Sydney, Gatra.com - Sebuah tambang emas di Papua Nugini yang memiliki deposit 3,6 juta ons telah menangguhkan operasinya. Sebuah perusahaan Kanada menghentikan beroperasi setelah pemerintah menolak untuk memperpanjang sewa 20 tahun pada fasilitas tersebut. AFP, 27/04.

Militer dan polisi negara di Asia Tenggara itu dikerahkan untuk mengamankan tambang di wilayah dataran tinggi yang dilanda konflik kesukuan dan kekerasan lainnya, para pejabat mengkonfirmasi Senin, 27/04.

Barrick Gold, perusahaan Kanada yang bersama-sama menjalankan proyek di Lembah Porgera dengan Grup Pertambangan Zijin Cina, mengatakan pada akhir pekan bahwa pekerjaan telah berhenti "sementara" setelah pihak berwenang mengumumkan Jumat bahwa mereka akan mengalihkan tambang itu pada kepemilikan lokal.

Tambang ini menghasilkan 284.000 ons emas pada tahun 2019 dan diyakini memiliki deposit sebanyak 3,6 juta ons. Barrick, yang telah meminta perpanjangan 20 tahun untuk sewa, mengatakan keputusan itu "sama dengan nasionalisasi tanpa proses hukum". Perusahaan itu berjanji untuk "mengejar semua jalan hukum untuk menantang" langkah itu.

Dalam sebuah pernyataan selama akhir pekan, Perdana Menteri James Marape membela keputusan tersebut. "Sewa sudah kadaluwarsa dan keputusan kami sesuai hukum," katanya.