Paris, Gatra.com – Kementerian kesehatan Perancis, pada hari Minggu menyebut jumlah korban meninggal akibat virus korona meningkat 242 menjadi 22.856. Peningkatan angka ini terjadi ketika pemerintah mempersiapkan untuk mengurangi penguncian secara nasional di sejumlah wilayah, yang telah dilakukan sejak pertengahan Maret.

Dilaporkan Reuters Senin (27/4), jumlah warga yang meninggalkan dunia berada unit perawatan intensif (ICU) juga telah melampaui angka yang diperkirakan.

Sebelumnya, Presiden Emmanuel Macron memerintahkan untuk dilakukan penguncian guna memperlambat penyebaran virus yang terjadi sejak 17 Maret dan direncakan akan dicabut pada 11 Mei.

Alasan Macron untuk mencabut penguncian pada 11 Mei karena laporan awal sejak dua pekan lalu jumlah korban mengalami penurunan, selain itu untuk meringankan beban akibat penguncian yang terlalu lama, meski pemerintah belum menyusun bagaimana praktiknya jika dilakukan pelonggaran.

Perdana Menteri Edouard Philippe akan mempresentasikan rencana pemerintah untuk memperlonggar kuncian ke parlemen pada 28 April, dan nantinya parlemen akan memberikan tanggapan dan langkah-langkah selanjutnya.

Dalam akun twitternya, Philippe menulis pada hari Minggu bahwa jika pelonggaran dilakukan maka rencana pemerintah akan berpusat pada enam bidang utama - kesehatan masyarakat, sekolah, bisnis, transportasi umum dan pertemuan publik.

Dewan ilmiah setempat mengingatkan kepada pemerintah bahwa jika terjadi pelonggaran dengan membuka kembali sekolah, maka anak-anak sekolah usia 11-18 harus mengenakan masker mencegah penularan.

Namun sejumlah politisi masih memperdebatkan apakah akan melanjutkan penguncian dengan menyiapkan perangkat lunak dan aplikasi ponsel untuk melacak virus corona, meski itu dianggap penyalahgunaan data dan pelanggaran privasi.