London, Gatra.com - Chelsea menyatakan memilih tidak akan memotong gaji skuad utamanya saat pandemi coronavirus disease 2019 (Covid)-19. Namun klub dari London Barat ini mengimbau pemainnya untuk menyumbangkan gajinya kepada badan amal guna penanganan dampak virus SARS-CoV-2 tersebut.
Klub berjuluk The Pensioners itu menyampaikan, telah menjalin pembicaraan dengan para pemain tentang pengurangan gaji sebesar 10% selama penundaan liga pada pandemi Covid-19.
Dikutip dari AFP, Minggu (26/4), angka tersebut lebih rendah dari saran penyelenggara Liga Primer untuk seluruh klub yakni untuk memotong gaji pemain sebesar 30%.
Meski demikian, itu tidak menghentikan sisi Stamford Bridge dari mengambil tindakannya saat mereka menyoroti inisiatif #PlayersTogether diluncurkan oleh para pemain Liga Premier awal bulan ini, yang bertujuan untuk mengumpulkan dan mendistribusikan dana untuk amal yang mendukung National Health Service yang dikelola pemerintah Inggris ( NHS).
"Kami berterima kasih kepada tim karena telah memainkan peran mereka dalam membantu klub dengan kegiatan komunitas serta semua kegiatan amal yang telah mereka dukung di negara masing-masing dan melalui inisiatif Pemain Bersama yang mendukung NHS," demikian pernyataan klub Chelsea.
"Pada saat ini, tim utama putra tidak akan berkontribusi terhadap klub secara finansial dan sebagai gantinya, dewan telah mengarahkan tim untuk memfokuskan upaya mereka pada lebih lanjut mendukung tujuan amal lainnya," kata manajemen Chelsea.
Pihak The Blues juga mengatakan, mereka tidak akan mengambil keuntungan dari retensi pekerjaan coronavirus pemerintah Inggris atau skema cuti, dengan pekerja lepas dan staf matchday dikompensasi oleh klub hingga 30 Juni.
Sementara itu, Aston Villa mengumumkan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan dengan para pemain, pelatih tim utama, dan manajemen senior untuk menunda 25% gaji mereka selama 4 bulan.
Tetapi para pejuang Liga Premier menambahkan, mereka tidak akan menjadi staf yang lemah. "Para pemain dan staf kami merasakan solidaritas besar dengan banyak klub di piramida sepakbola yang memiliki masalah keuangan," kata Kepala Esekutif Chirstian Purslow.
"Kami percaya benar dan pantas bahwa Liga Premier secara keseluruhan mengambil tindakan atas keuangannya secara kolektif untuk memungkinkannya untuk dapat terus memberikan dana vital sepanjang pertandingan di Inggris," ujar Purslow.
Newcastle dan Norwich, saat ini adalah 2 klub Liga Premier yang menggunakan cuti untuk beberapa staf mereka yang tidak bermain, sementara Liverpool, Tottenham, dan Bournemouth semua dipaksa ke U-Turn setelah rencana mereka untuk menggunakan skema tersebut mendapat kecaman luas.