Jakarta, Gatra.com - Tugas berat masih harus terus diemban tenaga medis dalam penanganan wabah coronavirus disease 2019 (Covid)-19. Sebagai garda terdepan yang bersentuhan langsung dengan pasien terinfeksi virus Covid-19 ini, tentu dalam praktiknya protokol yang dipakai pun lebih ketat.
Ketua Tim Keperawatan RS Darurat Wisma Atlet, Kapten Fitdy Eka, bercerita tidak pernah terpikirkan sebelumnya bahwa ia dan rekan-rekannya di RS Darurat Wisma Atlet akan menangani virus ini secara langsung.
"Dalam figur saya sebagai seorang militer dan juga seorang perawat tergabung dalam satgas (satuan tugas) Covid-19 mendapatkan tugas yang sangat berat sesungguhnya. Tidak akan pulang untuk beberapa waktu karena kami dibatasi untuk berinteraksi dengan keluarga," ujarnya di gedung Graha BNPB, Jakarta, Minggu (26/4).
"Semua memiliki rasa kangen atau rindu terhadap keluarga, berkumpul, bersenda gurau ataupun sekadar berbicara via handphone [gawai] dan sebagainya yang untuk saat ini kami jalani karena keterbatasan yang ada," ungkapnya.
Menurut Fitdy, para perawat dan tenaga medis yang saat ini sedang berjuang untuk kesembuhan para pasien dan tidak pulang, memanfaatkan betul teknologi yang ada. Di sela-sela kesibukan yang ada, kata Fitdy, rekan-rekannya memakai waktu yang ada untuk menghubungi keluarga.
"Di tengah kesibukan kami, di sela-sela jadwal shift kami, kami para tenaga medis sangat memanfaatkan waktu untuk bisa terus memanfaatkan waktu dengan keluarga melalui video call, kirim foto, dengan sanak saudara di kampung atau di rumah. (Mereka) memberikan motivasi terhadap kami, semangat dalam pelaksanaan tugas ini," tuturnya.
Selain itu, ia juga mengingatkan agar masyarakat yang terdapat di perantauan saat ini, untuk lebaran tidak perlu mudik. Karena menurutnya, jangan menambah panjang daftar mata rantai dan ikuti instruksi dari pemerintah.
"Lebaran tidak usah mudik dulu, Anda tidak mau kan membawa penyakit atau virus ini kepada rekan-rekan atau keluarga Anda di kampung halaman? Sehingga apa yang disampaikan pemerintah untuk tidak usah mudik, ya tidak usah. Jangan membuat mata rantai ini terus berlangsung, jangan membuat angka pasien ini terus bertambah," katanya.