Jakarta, Gatra.com - Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi, mengungkapkan, pihaknya banyak menerima laporan anak yang stres selama pandemi Covid-19. Menurutnya, tekanan dari orang tua yang menjadi alasan tingkat stres anak meningkat.
Pria yang akrab disapa Kak Seto ini menyatakan bahwa selama pandemi ini berlangsung, orang tua dipaksa menjadi guru di rumah. Kondisi ini juga membuat banyak orang tua tidak sabar dalam mendidik anak-anaknya di rumah, sehingga membuat anak tertekan.
"Para orang tua tidak sadar akibat tekanan dan emosi itu menimbulkan kekerasan yang membuat anak menjadi stres dan tidak betah di rumah," ujarnya di Gedung Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (25/4).
Selain itu, kata Kak Seto, konten-konten di gawai anak-anak juga dapat membuat mereka stres. Hal ini akibat konten-konten tidak baik yang dikonsumsi anak-anak.
"Banyak konten-konten tidak baik yang dilihat anak-anak di gawainya, berupa sesuatu yang mengerikan, kekerasan atau bahkan pornografi," tuturnya.
Untuk itu, dia meminta para orangtua untuk meningkatkan kewaspadaan dalam mengawasi anak-anak. Selain itu, Kak Seto juga mengimbau agar para orang tua dapat berlaku kreatif di rumah dalam menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan bagi keluarga.
"Dengan kreativitas itu dalam menghadapi Covid-19, diharapkan kita tetap dalam keadaan semangat tinggi dan tetap gembira walaupun di rumah," ujar Kak Seto.