Jakarta, Gatra.com - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, menegaskan, kabar terkait adanya pemberian dana sebesar Rp200 miliar kepada PT Harapan Bangsa Kita (HEBAT) tidak benar atau hoaks.
"Tidak ada anak presiden yang mencari proyek di pemerintah dan tidak ada pembiayaan ataupun kerja sama dengan HEBAT," kata Teten di Jakarta, Sabtu (25/4).
Ia menjelaskan, dana Rp200 miliar untuk pelatihan Koperasi dan UMKM itu masuk dalam Dana Alokasi Khusus (DAK) yang disalurkan ke provinsi dan kabupaten langsung dari Kementerian Keuangan. Artinya, tidak ada aliran dana Rp200 miliar yang melalui Kemenkop dan UKM.
Namun, Teten mengakui PT HEBAT sempat melakukan audiensi dengan Kemenkop UKM. Audiensi ini untuk berbagi ide dan pengalaman dalam penyelenggaraan pengembangan UMKM yang diinisiasi PT HEBAT. Tidak terjadi ikatan kerja apapun antara kedua pihak dalam audiensi itu.
Pengamat Komunikasi dan juga dosen LSPR London School Jakarta, Yohanes Don Bosco Doho, melihat fenomena penyebar hoaks ini semakin bertambah dan menjadi-jadi. Menurutnya, pemerintah dan aparat hukum harus menindak tegas penyebar hoaks.
"Ambil tindakan tegas dan terukur. Pasalnya, hanya dengan tindakan tegas maka publik akan mikir-mikir untuk menyebarkan hoaks," ucapnya.
Ia menambahkan, di tengah kondisi dan situasi seperti ini, masyarakat sangat mudah terprovokasi, curiga, dan menuduh siapapun. Sehingga, perilaku penyebar hoaks semacam itu dapat secara mudah memecah belah masyarakat.
Diketahui, beberapa waktu lalu beredar unggahan di Twitter yang mengklaim PT HEBAT milik anak Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep mendapatkan proyek sebesar Rp200 miliar untuk pelatihan Usaha Kecil Menengah (UKM). Cuitan itu dibagikan oleh akun Twitter Jara_Mbojo (twitter.com/umaralims) pada 18 April 2020.