Tegal, Gatra.com - Ibadah puasa pada Ramadan tahun ini harus dijalani umat Islam di tengah pandemi Covid-19. Meski demikian, hal itu tak lantas menghilangkan manfaat berpuasa untuk kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal, Jawa Tengah dr. Sri Primawati Indraswari mengatakan, berpuasa bukan sekedar menahan lapar dan haus mulai dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari. Tapi juga dapat menurunkan risiko terkena sejumlah penyakit.
"Berpuasa bisa menurunkan risiko terkena penyakit jantung, menurunkan kadar gula darah, menurunkan berat badan dan meningkatkan ketahanan mental dan fungsi otak agar tidak cepat lupa," kata Prima, Sabtu (25/4).
Tak hanya itu, berdasarkan sejumlah literatur, berpuasa disebut Prima juga bisa membuat awet muda dan membuang racun-racun yang ada di dalam tubuh. "Dengan berpuasa, organ-organ pencernaan bisa beristirahat sekaligus membersihkan racun-racun dalam tubuh," kata Prima.
Menurut Prima, selain pilihan menu makanannya agar daya tahan tubuh tetap terjaga, pola makan saat berbuka puasa juga harus diperhatikan. Saat waktu berbuka tiba, perut jangan langsung diisi dengan makanan yang banyak.
"Tidak boleh langsung makan banyak. Dari perut kosong langsung diisi banyak itu tidak boleh seperti itu. Bertahap. Mulailah dengan porsi kecil dulu, seperti takjil. Jadi tidak sekaligus makan yang banyak, nanti jadi sebah. Tidak baik. Karena perut kita kosong maka ngisinya harus pelan-pelan," ujarnya.
Begitu juga ketika sahur. Prima menyarankan untuk makan secukupnya saja dan menghindari makanan yang bisa merangsang lambung.
"Karena akan berpuasa bukan terus kita makan sebanyak-sebanyaknya supaya tahan sampai maghrib. Tapi secukupnya saja dan hindari makan makanan yang pedas," ucapnya.
Menurut Prima, dengan menu dan pola makan saat berbuka dan sahur yang benar, maka manfaat berpuasa bisa diperoleh meski dilakukan di tengah pandemi Covid-19. "Yang penting juga adalah selalu gunakan masker saat keluar rumah," ujarnya.