Paris, Gatra.com - Kementerian angkatan bersenjata Prancis pada Jumat mengatakan telah membeli obat anti-malaria chloroquine dari Cina sebagai tindakan pencegahan jika itu menjadi obat yang disetujui untuk Covid-19. Sebuah ide yang dibubarkan banyak ahli. AFP, 24/04.

Kementerian membuat pernyataan setelah video viral di media sosial menunjukkan paket ditandai sebagai chloroquine yang diperuntukkan bagi tentara Prancis. "Terhadap latar belakang ketegangan yang kuat dalam penyediaan bahan farmasi, kementerian angkatan bersenjata melakukan pembelian sebagai tindakan pencegahan," katanya, membenarkan bahwa pembelian tersebut berasal dari Cina.

Dikatakan obat yang dibeli akan siap "Jika chloroquine diizinkan oleh otoritas kesehatan sebagai berguna untuk memerangi COVID-19," tambahnya.

Ada perdebatan sengit di Perancis tentang efektivitas chloroquine dalam mengobati virus corona yang diperjuangkan Profesor Didier Raoult, seorang dokter terkemuka namun kontroversial yang bermarkas di Marseille.

Presiden Donald Trump juga mendukung gagasan itu. Tetapi Prancis hanya mengizinkan penggunaannya untuk mengobati kasus-kasus virus paling parah. Dan sebuah penelitian di AS baru-baru ini mengaitkan chloroquine dengan tingkat kematian yang lebih tinggi.

Dalam video di media sosial, sebuah suara dapat mengatakan bahwa jumlah kiriman mencapai 70 kilogram dan diperuntukkan bagi apotek pusat militer. Namun kementerian tidak dapat mengkonfirmasi berapa banyak zat yang diimpor.

Empat tentara Prancis yang dikerahkan di wilayah Sahel di Afrika Barat dalam pasukan anti-jihad Perancis, terbukti positif virus Corona awal bulan ini. Selain itu, hampir setengah dari 2.300 pelaut yang berada di atas kapal induk Perancis Charles de Gaulle terbukti positif terinfeksi virus.