Cilacap, Gatra.com – Bupati Cilacap, Jawa Tengah Tatto Suwarto Pamuji meminta masyarakat beribadah Ramadan di rumah. Pasalnya, kerumunan bisa menjadi media penularan Covid-19.
Dia mengatakan, salah satu cara untuk menekan penularan Covid-19 adalah dengan melakukan social dan physical distancing secara ketat. Selain itu, masyarakat juga diminta untuk disiplin menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
Menurut dia, Ramadan kali ini yang tiba saat kondisi wabah Covid-19 mesti disikapi dengan bijak. Covid-19 menyebabkan Ramadan dalam suasana prihatin. Sebab itu, masyarakat diharapkan membatasi kegiatan yang menyebabkan kerumunan dalam jumlah banyak. “Ramadan tahun dijalani dengan keprihatinan. Masyarakat diimbau untuk beribadah Ramadan di rumah masing-masing,” katanya.
Dalam kesempatan itu, ia juga kembali mengingatkan agar para perantau tak mudik ke Cilacap. Pasalnya, mudik bisa menyebabkan meningkatnya risiko penularan Covid-19, terutama dari wilayah episentrum covid-19, seperti di kota-kota besar.
Para perantau diimbau menahan diri untuk tidak pulang kampung, baik saat Ramadan, maupun lebaran Idul Fitri nanti. Perantau diharapkan baru pulang kampung setelah waah Covid-19 mereda atau dinyatakan telah selesai.
Diketahui, di sebanyak 50 ribu perantau lebih telah tiba dari kota-kota besar, terutama Jakarta pada Maret dan April 2020 ini. Perantau yang pulang diwajibkan karantina mandiri setidaknya selama 14 hari. Selain itu, perantau yang merasakan gejala sakit seperti demam, batuk dan sesak napas diminta segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.