Home Kesehatan Ini Alasan Masjid Agung Kota Tegal Tetap Tarawih saat PSBB

Ini Alasan Masjid Agung Kota Tegal Tetap Tarawih saat PSBB

Tegal, Gatra.com - Masjid Agung Kota Tegal, Jawa Tengah tetap menggelar salat tarawih pada hari pertama pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Bahari, Kamis (23/4). Kegiatan-kegiatan selama Ramadan juga akan tetap berjalan.

Pantauan Gatra.com, sekitar 100-an warga mengikuti salat tarawih yang digelar tepat setelah salat isya. Para jemaah mengisi tiga shaf di belakang imam. Selain jemaah pria, salat di bulan Ramadan itu juga diikuti jemaah perempuan yang letak shafnya terpisah di belakang shaf untuk pria.

Salat tarawih tersebut digelar 20 rakaat ditambah tiga rakaat salat witir. Adapun imam salat yakni ustad Mahbud Junaedi Al Hafidz.

Sekretaris Masjid Agung Kota Tegal Muhammad Abdul Hayyi mengatakan, salat tarawih di masjid tetap dilaksanakan karena Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan sejumlah organisasi Islam, antara lain Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah dalam rapat di Kantor Kementerian Agama Kota Tegal, Senin (20/4) sudah bersepakat untuk tetap membuka masjid meski Kota Tegal memberlakukan PSBB.

"Kami mendukung pelaksanaan PSBB. Tapi kami menolak penutupan masjid karena PSBB itu kan pada prinsipnya membatasi, bukan menutup. Substansinya itu," kata Hayyi, Kamis (23/4).

Menurut Hayyi, pelaksanaan salat tarawih tetap menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19, seperti penyediaan tempat cuci tangan pakai sabun, hand sanitizer, penyemprotan disinfektan serta mengimbau jamaah untuk mengenakan masker dan membawa sajadah sendiri.

"Ditambah, sebelum dan sesudah waktu salat, termasuk salat tarawih kami juga lakukan penguapan seluruh area masjid dengan alat cold fogging disinfektan. Fungsi alat ini seperti penyemprotan disinfektan, tapi bentuknya uap. Jadi kami memahami situasi sekarang," ujarnya.

Menurut Hayyi, ada penurunan 90 persen jumlah jemaah yang mengikuti salat tarawih pada hari pertama yang juga bertepatan dengan hari pertama pemberlakuan PSBB. Pada salat tarawih pada Ramadan tahun lalu, jumlah jemaah bisa mencapai 1.000 orang. Sedangkan pada hari pertama salat tarawih tahun ini hanya sekitar 100-an orang.

"Tahun-tahun sebelumnya penuh sampai serambi. Ini artinya, PSBB berhasil. Kami juga tidak memungkiri ada jemaah yang berhalangan secara syar'i sehingga melaksanakan salat tarawih di rumah. Kami serahkan ke individu masing-masing. Salat Jumat juga sama," ucapnya.

Hayyi menambahkan, selain salat tarawih, kegiatan-kegiatan lain yang biasanya digelar selama Ramadan juga akan tetap dilaksanakan, antara lain kajian ashar dan subuh. "Kajiannya juga disiarkan melalui radio, sehingga bisa didengarkan rumah," ungkapnya.

Seperti diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal resmi memberlakukan PSBB Kamis (23/4) dini hari pukul 00.01 hingga 30 Mei 2020 mendatang untuk mencegah penyebaran Covid-19. PSBB antara lain mengatur kegiatan ibadah masyarakat.

Berdasarkan aturan yang tercantum dalam Peraturan Wali Kota Nomor 8 Tahun 2020, ibadah tidak dilaksanakan di tempat ibadah, tapi di rumah masing-masing. MUI pusat juga sudah mengeluarkan anjuran agar salat tarawih dilaksanakan di rumah masing-masing.

1574