Jakarta, Gatra.com - Pemerintah Indonesia melalu Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mengatakan jumlah pasien yang sembuh akibat terinfeksi virus coron selama sepekan terakhir ini mengalami peningkatan.
“Berdasarkan hasil akumulasi data yang dihimpun per hari ini, jumlah yang diterima meningkat menjadi 647. Kemudian pasien yang sudah sembuh bertambah 47 orang, sehingga totalnya menjadi 960 kasus,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto dalam keterangan resmi di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Kamis sore (23/4).
Yuri mengatakan Provinsi DKI Jakarta masih menjadi wilayah dengan sebaran pasien terbanyak yaitu 326, disusul Jawa Timur sebanyak 121, Jawa Barat 87, Sulawesi Selatan 80, Bali 55, Jawa Tengah 54, dan wilayah lain di Indonesia, sehingga total mencapai 960 pasien .
"Kriteria pasien pulih yang diakumulasikan ini berdasarkan hasil uji laboratorium selama dua kali dan kompilasi pasien tidak ada lagi klinis," ujar Yuri.
Sementara itu, lanjutnya, dari total kasus yang diterima, ada yang terkait dengan positif sebanyak 357 orang, hingga total menjadi 7,775
Yuri menjelaskan, data yang dicatat tersebut diambil dari hasil uji spesimen sebanyak 59.935 yang dilakukan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 43 laboratorium. Sebanyak 48.647 kasus spesimen yang diperoleh data 7.775 positif dan 40.872 negatif.
Adapun untuk jumlah orang dalam pengawasan (ODP) menjadi 195.948 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) menjadi 18.283 orang. Data tersebut diambil dari 34 provinsi dan 267 kabupaten / kota di Tanah Air.
Gugus Tugas juga merincikan data positif COVID-19 di Indonesia yaitu di Provinsi Aceh 7 kasus, Bali 167 kasus, Banten 337 kasus, Bangka Belitung 9 kasus, Bengkulu 8 kasus, Yogyakarta 76 kasus, DKI Jakarta 3.517 kasus.
Lalu di Jambi 14 kasus, Jawa Barat 784 kasus, Jawa Tengah 538 kasus, Jawa Timur 664 kasus, Kalimantan Barat 50 kasus, Kalimantan Timur 74 kasus, Kalimantan Tengah 83 kasus, Kalimantan Selatan 114 kasus, dan Kalimantan Utara 77 kasus.
Kemudian di Kepulauan Riau 83 kasus, Nusa Tenggara Barat 115 kasus, Sumatera Selatan 93 kasus, Sumatera Barat 86 kasus, Sulawesi Utara 31 kasus, Sumatera Utara 95 kasus, dan Sulawesi Tenggara 37 kasus.
Sementara di Sulawesi Selatan 397 kasus, Sulawesi Tengah 29 kasus, Lampung 38 kasus, Riau 36 kasus, Maluku Utara 14 kasus, Maluku 17 kasus, Papua Barat 13 kasus, Papua 130 kasus, Sulawesi Barat 8 kasus, Nusa Tenggara Timur 1 kasus, Gorontalo 7 kasus dan dalam proses verifikasi lapangan 26 kasus.