Roma, Gatra.com - Korban meninggal dunia akibat virus corona secara resmi di Italia mencapai 25.000 pada hari Rabu. Adapun jumlah korban yang menjalani perawatan menurun selama tiga hari berturut-turut sehingga pemerintah mempertimbangkan untuk mengurangi penguncian.
Dikuti AFP, Rabu (22/4), ada 437 kematian yang dilaporkan oleh layanan perlindungan sipil selama 24 jam terakhir. Jumlah korban secara resmi di negara Mediterania selama dua bulan terakhir, itu naik menjadi 25.085 atau tertinggi kedua di dunia setelah AS.
Meski sebagian besar dokter percaya bahwa jumlah kematian di Italia sebenarnya jauh lebih tinggi karena sebagian besar mereka yang meninggal berada di rumah perawatan yang tidak dihitung dan di luar rumah sakit juga tidak diketahui.
Dilaporkan bahwa angka penurunan kasus virus aktif disertai dengan penurunan jumlah orang yang menjalani perawatan intensif, ke level terendah sejak 18 Maret.
Saat ini pemerintah mempertimbangkan di wilayah mana saja pembatasan akan dicabut dan lokasi mana yang masih diberlakukan penguncian mengingat batas penguncian negara akan berakhir pada 3 Mei.
Perdana Menteri Giuseppe Conte telah berjanji untuk menguraikan rencana Italia dalam tahapan selanjutnya guna melawan virus mematikan ini.
Dia bertemu dengan para pemimpin regional dan serikat pekerja hari Rabu untuk mempersiapkan kemungkinan terjadinya pelonggaran langkah yang selama ini di perketat.
Italia merupakan negara dengan kasus lockdown yang terbilang cukup lama memberlakukan sejak 9 Maret lalu, dan diikuti oleh neara-negara Eropa lainnya.