Surabaya, Gatra.com - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah resmi mengeluarkan larangan mudik. Dinas Perhubungan Jawa Timur (Jatim) menyatakan telah menyiapkan skenario penyekatan 9 jalur mudik.
Penyekatan tersebut akan dimulai pada 24 April hingga 31 Mei mendatang. Titik-titik yang nanti diberlakukan penyekatan, antara lain jalur Rembang- Tuban, Cepu-Bojonegoro, Sragen-Ngawi, Magetan-Karang Anyar, dan Wonogiri-Ponorogo.
Kemudian, penyekatan juga akan diberlakukan di jalur Yogyakarta-Pacitan-Solo, dan jalur Banyuwangi. Ada juga penyekatan di wilayah pintu tol.
Kepala Dinas Perhubungan Jatim, Nyono, mengatakan, penyekatan itu nantinya juga akan berlaku pada moda transportasi lainnya, yakni moda transportasi udara dan laut.
"Moda trasnportasi kereta api, moda penyeberangan, moda angkutan udara, dan yang lainnya. Jadi kami juga sebelum tanggal 24 April juga melakukan penyisiran jalur alternatif," kata Nyono di Gedung Grahadi Surabaya, Rabu (22/4).
Nyono menegaskan, pihaknya memang sengaja menyisir sejumlah jalur alternatif. Tujuannya, agar tidak ada kendaraan yang mencoba melalui jalur alternatif saat penyekatan resmi dilakukan.
Ditanya soal kekuatan personel, Nyona mengaku belum mengonfirmasi jumlah pastinya. Dia hanya menegaskan bahwa ada sejumlah personel dari 14 unit pelayanan terpadu (UPTD) yang akan dikerahkan untuk mengeksekusi penyekatan tersebut.
Ada juga sejumlah anggota kepolisian dan TNI yang turut bergabung dengan personil Dishub Jatim. Nyono mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Kabupaten Kota dan Polres setempat.
"Nanti, di checkpoint yang 9 titik itu, ada unsur Polri, TNI, Dinas Perhubungan, Satpol PP, ada juga dari Dinas Kesehatan. Nah, semua [unsur petugas] itu bergabung, untuk melakukan pengecekan terhadap lalu lintas sesuai dengan kontrol kesehatan," kata Nyono.