Semarang, Gatra.com - Sekitar 600 ribu orang pemudik dari sejumlah wilayah di Indonesia diketahui telah kembali kampung halaman di Jawa Tengah (Jateng), sebelum diberlakukan larangan mudik Lebaran 2020. Jumlah pemudik paling banyak tercatat kembali ke daerah Kabupaten Brebes yakni sebanyak 76.016 orang.
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, menyatakan semua pemudik telah didata identitas oleh pemerintah daerah masing-masing serta penanganan dilakukan sesuai protokol kesehatan Covid-19.
“Pendataan tidak hanya di kabupaten/kota, namun juga di desa-desa tempat asal pemudik. Jadi, semua siap dengan kondisi ini,” katanya di Semarang, Rabu (22/4).
Lebih lanjut Ganjar, menyatakan berdasarkan data hingga 21 April 2020 jumlah pemudik ke Kabupaten Brebes tercatat paling banyak yakni sebanyak 76.016 orang. Kemudian disusul Kabupaten Banyumas sebanyak 73.463 orang, Kabupaten Pemalang sebanyak 58.517 orang, Kabupaten Tegal Sebanyak 48.826 orang, dan Kabupaten Wonogiri sebanyak 43.100 orang.
Pemudik kebanyakan kembali ke Jateng menggunakan jalan darat menggunakan moda transportasi bus, kemudian kapal laut, dan pesawat terbang.
“Jumlah pemudik dari berbagai kota ke Jateng saat ini kecenderungannya mulai menurun,” ujar Ganjar.
Orang nomor satu di Jateng ini, menyatakan akan terus melakukan sosialisasi kepada para pekerja yang sekarang masih ada di kota-kota besar untuk tidak mudik. Apalagi pemerintah telah mengeluarkan kebijakan larangan mudik Lebaran 2020.
Di samping sosialisasikan, menurutnya, akan terus melakukan pendataan agar mereka yang tidak mudik benar-benar terjamin kehidupan.
“Mudah-mudahan warga Jateng yang masih berada di daerah-daerah perantauan, tidak mudik. Kami berharap semua berjuang untuk memutus penyebaran Covid-19,” harap Ganjar.
Terkait keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memutuskan pelarangan mudik Lebaran 2020, Ganjar, menyatakan mendukung kebijakan tersebut.
Menurutnya, keputusan larangan mudik Lebaran sangat tepat untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 agar semakin meluas ke daerah.
“Sangat setuju dan mendukung keputusan ini, karena pasti dilakukan dengan evaluasi yang tepat dan akurat. Pak Presiden telah melakukan evaluasi selama ini, sebab faktanya, meskipun dihimbau tidak mudik, tetap saja masyarakat nekat pulang kampung,” ujar Ganjar.