Pekanbaru, Gatra.com - Ketergantungan yang tinggi terhadap proyek pemerintah, membuat pengusaha kontruksi di Riau ketar-ketir. Pasalnya, pemerintah di setiap level tingkatan saat di tengah pandemi Covid-19 seperti ini sedang melakukan pegeseran anggaran.
Kepada Gatra.com Ketua Gabungan Pelaksana Kontruksi Indonesia (Gapensi) area Riau, Parisman Ihwan, menyebut pandemi Covid-19 telah membuat pegiat usaha kontruksi di Riau terancam bangkrut. Menurutnya ancaman kebangkrutan kian kentara bagi usaha kontruksi skala kecil.
"Banyak mungkin kawan-kawan yang begerak di kontruksi akan bangkrut. Karena pegeseran untuk proyek fisik itu sangat tinggi, baik APBN, maupun APBD Provinsi dan Kabupaten/Kota," jelasnya kepada Gatra.com di Pekanbaru, Rabu (22/4).
Dia menambahkan, untuk level provinsi Riau saja pegeseran anggaran proyek fisik mencapai Rp200 miliar. Dampak pegeseran tersebut membuat 90 persen dari 800 anggota Gapensi Riau harus mengencangkan ikat pinggang.
"Anggota Gapensi Riau itu secara klasifikasi dominan golongan menengah ke bawah. Hanya sebagian kecil yang golongan menengah ke atas. Pada umumnya berharap ke APBD, sangat sedikit yang mengekor swasta. Lagipula, proyek swasta sedang kesulitan juga, "pungkasnya.
Mengkeretnya sektor kontruksi di Riau, bakal menjadi beban ekonomi tambahan bagi provinsi tersebut. Terlebih sektor perminyakan yang selama ini menopang perekonomian Riau, juga diprediksi seret seiring anjloknya harga minyak dunia. Di samping itu, permintaan minyak sawit yang melempem dipasaran global, kian menguatkan kesan suram perekonomian Riau.