Home Internasional Iran Ungkap Peluncuran Satelit Militer Pertama ke Orbit

Iran Ungkap Peluncuran Satelit Militer Pertama ke Orbit

Dubai, Gatra.com - Korps Pengawal Revolusi Iran mengatakan pada hari Rabu bahwa pihaknya telah berhasil meluncurkan satelit militer pertama ke orbit, di tengah pandemi virus Corona, saat meningkatnya ketegangan dengan Amerika Serikat atas program nuklir dan rudal Teheran.

Sebelumnya, para pejabat AS mengatakan mereka khawatir teknologi balistik jarak jauh yang digunakan untuk menempatkan satelit ke orbit, juga dapat digunakan untuk meluncurkan hulu ledak nuklir. 

Namun, Teheran menyangkal pernyataan AS bahwa langkah seperti itu adalah kedok untuk pengembangan rudal balistik dan mengatakan tidak pernah mengejar pengembangan senjata nuklir.

"Satelit militer pertama Iran, Noor, diluncurkan pagi ini dari gurun pusat Iran. Peluncuran berhasil dan satelit mencapai orbit," kata TV pemerintah, dikutip Reuters, Rabu (22/4).

Satelit tersebut diberi nama Noor, atau Cahaya, mengorbit 425 km (264 mil) di atas permukaan bumi, kata mereka dalam sebuah pernyataan di situs webnya.

Iran mengatakan mereka menggunakan Qased, atau "Messenger", sebagai pembawa satelit untuk meluncurkan Noor, tanpa memberikan rincian seperti apa teknologinya.

"Peluncur satelit Qased tiga tahap menggunakan kombinasi bahan bakar padat dan cair," katanya.

Dalam cuplikan di TV menunjukkan “roket” pembawa satelit itu tertulis adanya kalimat yang dikutip dalam sebuah ayat Alquran, yang sering dilafalkan umat Muslim ketika bepergian: "Kemuliaan bagi Dia yang telah memberikan ini kepada kita, karena kita tidak akan pernah bisa melakukannya dengan usaha kita sendiri".

Diketahui, peluncuran terjadi pada saat ketegangan tinggi dengan Amerika Serikat, beberapa bulan setelah komandan militer Qassem Soleimani tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS di Baghdad pada 3 Januari.

Administrasi Presiden AS Donald Trump memberlakukan kembali sanksi terhadap Iran menyusul penarikan 2018 Washington dari perjanjian internasional 2015, yang dirancang untuk membatasi program nuklir Iran.

Trump mengatakan kesepakatan nuklir tidak cukup dan juga tidak termasuk pembatasan pada program rudal balistik Iran, dan dukungan untuk proksi di kawasan Timur Tengah.

100

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR