Jakarta, Gatra.com - Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi mengatakan, mudik dalam kondisi pandemik Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) seperti saat ini, cenderung memberikan mudarat yang lebih besar dibandingkan manfaatnya. Ini disebabkan, penyebaran Covid-19 berpotensi akan lebih meluas jika masyarakat melakukan mobilitas.
"Potensi penyebaran Covid-19 harus kita antisipasi. Mudik bisa menjadi salah satu faktor. Sehingga, mudik saat pandemik dinilai lebih banyak mudaratnya. Sebab, mudik bisa menjadi sarana tersebarnya Covid-19 ke kampung," kata Menag Fachrul Razi di Jakarta, Selasa (21/04).
Menag memang tidak menepis bahwa pelaksanaan mudik sudah menjadi bagian dari tradisi masyarakat Indonesia. Namun Fachrul Razi mengatakan, tidak melakukan mudik juga adalah bentuk bentuk kasih sayang kita kepada keluarga kita di kampung halaman.
"Kalau kita sayang keluarga di rumah, sayang sama orang tua dan saudara di kampung, tahun ini jangan mudik. Silaturahim bisa kita jalin dengan cara lain, misalnya melalui sambungan telepon atau lainnya," Jelas Menag.
Namun, meski mungkin dirasa berat, Menag mengatakan kebijakan pemerintah yang memberlakukan larangan mudik itu diambil demi kebaikan masyarakat Indonesia, di tengah kondisi pandemik covid-19. Kebijakan itu diterapkan demi menjaga kesehatan bersama.
Dirinya sejatinya juga biasa melakukan kegiatan mudik di tiap bulan ramadan. Namun mengingat kondisi saat ini, Dirinya pun harus menunda keinginannya untuk berkumpul keluarga di kampung halamam
"Memang enak bersama keluarga di kampung, bersama saudara-saudara semua, apalagi menjelang Idul Fitri. Tapi, kita tahu bersama bahwa situasi sekarang tidak memungkinkan. Oleh sebab itu, Pemerintah, dalam hal ini bapak Presiden, mulai 24 April nanti melarang untuk mudik. Dan kami mendukung itu," tutur Menag.
Terakhir, dirinya juga berharap, larangan mudik ini tidak mengganggu kekhidmatan bulan Ramadan yang akan segera tiba. Sebaliknya, masyarakat bisa fokus menjalani ibadah di rumah selama bulan Ramadan.
"Mudah-mudahan ini tidak mengurangi kegairahan dan semangat ibadah di bulan Ramadan. Mari semarakkan Ramadan, dengan beribadah di rumah saja," pungkas Menag.