Jakarta, Gatra.com – Pandemi virus corona yang masih berlanjut memerlukan upaya pencegahan dan penanganan khusus. Menangkal Covid-19 tidak cukup dengan mengandalkan teknik kuratif berupa penyembuhan, tetapi yang lebih penting menggerakkan upaya preventif berupa pencegahan. Dalam kondisi ini, asupan vitamin dan makanan penuh suplemen sangat dibutuhkan untuk melawan virus corona.
YOUVIT termasuk perusahaan yang paling gencar berkontribusi di musim pandemi ini dengan menyediakan produk vitamin dengan kualitas premium dan juga dukungan edukasi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia. Baru-baru ini YOUVIT bermitra dengan Gojek memasok 6 juta multivitamin bagi ratusan ribu mitra untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh.
Sebelumnya YOUVIT juga secara reguler memberikan vitamin harian kepada 25.000 karyawan di Grup Kawan Lama, GoWork, Harvest, HP, Lamudi dan District8. Pihak perusahaan juga berkomitmen untuk menyediakan multivitamin bagi petugas kesehatan di Indonesia berupa sumbangan vitamin sachet untuk setiap pembelian. Saat ini YOUVIT telah memasok lebih dari 50.000 multivitamin untuk 36 rumah sakit di Indonesia.
“Vitamin adalah kunci untuk menjaga sistem imun yang sehat, dan sebagai perusahaan yang ada di bidang ini, kami sangat yakin mampu membuat perbedaan dan menjadi bagian dalam membantu orang-orang tetap sehat,” ujar CEO YOUVIT, Wouter van der Kolk dalam keterangan yang diterima Gatra.com, Rabu (22/4).
Aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tidak menghambat perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. YOUVIT menggunakan cara baru dalam menjalankan model bisnis di tengah situasi sulit ini dengan menarik 50 orang tenaga pemasaran ritel dari toko-toko dan melatih mereka untuk menangani permintaan vitamin dan melakukan pengiriman ke rumah melalui telepon dan aplikasi WhatsApp.
Wouter mengatakan masyarakat perlu memperhatikan pola makan yang sehat dan pemenuhan gizi yang baik agar punya daya tahan terhadap “gempuran” virus corona. “Di Indonesia masih terdapat pola konsumsi makanan tidak sehat dengan gizi tidak seimbang, kurangnya buah-buahan dan sayuran, dan kurang asupan vitamin dan mineral. Hal ini tentunya memiliki dampak pada masyarakat karena memengaruhi kemampuan kognitif, tingkat energi, dan kondisi kesehatan,” katanya.
Selain itu ada paradigma yang salah bahwa vitamin hanya digunakan ketika sakit atau musim penyakit berlangsung. “Konsumen Indonesia umumnya baru membeli vitamin ketika sakit atau membutuhkan tambahan tenaga. Konsumsi vitamin sebagai langkah preventif masih jarang dijumpai. Perlu diingat, vitamin bukanlah obat dan tidak seharusnya dikonsumsi seperti obat. Konsumsi vitamin sebelum jatuh sakit adalah kunci. Karena wabah virus corona, pesan ini menjadi lebih relevan daripada sebelumnya,” ujar Wouter.
Ahli gizi dan nutrisi YOUVIT, Aisyaffa Puteri mengatakan pihaknya secara rutin memberikan konseling terkait gizi melalui video “Health Talk” lewat kanal Youtube dan membuat hotline Saran Gizi. Lewat platform medsos, pihak perusahaan berbagi informasi melalui video dan infografis yang informatif. “Dengan adanya pandemi corona, kami melihat adanya banyak permintaan akan informasi tentang cara menjadi sehat dan kuat, dan kami merasa beruntung menjadi perusahaan yang mampu benar-benar membantu di masa sulit ini,” kata Aisyaffa.
Untuk diketahui, YOUVIT didirikan tiga tahun lalu oleh sekelompok wirausahawan Belanda yang berfokus menyediakan vitamin berkualitas premium. Saat ini perusahaan dengan cepat memosisikan dirinya ke garis terdepan industri kesehatan di Asia Tenggara, membawa misi untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan para milenial, dan mengubah cara mengonsumsi vitamin. YOUVIT menyediakan produk multivitamin gummy yang enak untuk dikonsumsi dengan standar higienitas yang tinggi. Saat ini, produk YOUVIT sudah dijual di lebih dari 16.000 toko ritel, dan diharapkan akan terus bertambah sampai 30.000 di akhir tahun.