Solo, Gatra.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mengaku tidak memiliki anggaran untuk menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Anggaran yang dimiliki untuk penanganan Covid-19 di kota Solo diperkirakan hanya bisa bertahan hingga bulan depan.

"Lagi pula kalau Solo menerapkan PSBB, bisa mati perekonomiannya. Sebab selama ini perekonomian ditopang dari pasar tradisional dan ekonomi kecil. Kalau dimatikan, pemerintah harus menyiapkan anggaran yang sangat besar," ucap Sekretaris Daerah (Sekda) Solo Ahyani, Selasa (21/4).

Saat ini, Pemkot Solo hanya menyiapkan anggaran Rp49 miliar untuk penanganan Covid-19. Diperkirakan dana ini mencukupi hingga akhir bulan Mei saja.

Alokasinya digunakan untuk berbagai program yang mengantisipasi penyebaran wabah serta menangani dampak Covid-19. Termasuk untuk pengadaan bantuan logistik hingga Rp10,6 miliar.

"Saat ini kami baru mempersiapkan untuk membahas rasionalisasi anggaran untuk tahapan selanjutnya," ucapnya.

Terkait adanya wacana PSBB dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, belum ada keterangan lebih lanjut. Sejauh ini Pemkot Solo hanya mengetahui bahwa rencananya PSBB akan diterapkan di wilayah Solo Raya dan Semarang Raya.

"Kedua wilayah ini yang disiapkan. Sebab Boyolali dan kabupaten Semarang kan bersebelahan," ucapnya.

Pihaknya juga tidak mempermasalahkan jika nantinya wacana PSBB oleh Pemprov Jateng diterapkan. Sebab jika kebijakan tersebut dikeluarkan Pemprov, maka kebutuhan di kawasan terdampak ditangani provinsi.

"Kalau seperti itu kami iya saja," ucapnya.