Singapura, Gatra.com - Perdana Menteri Lee Hsien Loong mengatakan pada hari Selasa bahwa Singapura akan memperpanjang penguncian (lockdown) di sebagian wilayahnya hingga 1 Juni untuk menekan lonjakan tajam penyebaran infeksi virus corona di negara itu.
Dikutip Reuters, Selasa (21/4), langkah-langkah tersebut meliputi penutupan sebagian besar tempat kerja dan sekolah, memutuskan mata rantai penyebaran virus yang semula ditetapkan 4 Mei namun diperpanjang hingga 1 Juni.
Selain itu, melihat perkembangan yang terjadi akibat lonjakan kasus dalam beberapa pekan terakhir, misalnya kepadatan di asrama pekerja migran yang sempit, meski berada di bawah pengawasan karantina oleh pemerintah setempat.
Singapura melaporkan ada 1.111 kasus virus corona baru pada hari Selasa. Angka itu menjadikan total infeksi di negeri jiran itu menjadi 9.125, setelah terjadi lompatan harian sebanyak 1.426 kasus pada hari Senin.
"Karena itu kami akan memperpanjang pemutusan mata rantai penyebaran selama empat minggu lagi," kata Lee dalam pidatonya di televisi.
Lee mengatakan perpanjangan masa penguncian akan membatasi komunitas yang ada dan memastikan penyebaran infeksi di asrama migran tidak meluas ke komunitas yang lebih besar.
“Kita dapat melakukan penyesuaian lebih lanjut dan mempertimbangkan untuk mengurangi beberapa langkah,” katanya.
Menteri Keuangan Singapura mengatakan pada konferensi media bahwa pemerintah akan menambah stimulus ekonomi, termasuk subsidi upah, membantu usaha yang terdampak pada priode penguncian dengan menyiapkan anggaran 3,8 miliar dolar Singapura.
Kepala regional Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan pada hari Selasa bahwa Singapura - yang memiliki jumlah kasus tertinggi yang dilaporkan di Asia Tenggara - menghadapi "tantangan yang sangat sulit" dari lonjakan infeksi, meski memiliki sistem perawatan kesehatan dan kapasitas manajemen risiko yang dianggap baik.