Jakarta, Gatra.com- Pengembang hunian terkemuka Australia, Crown Group sedang melanjutkan proses dengan Los Angeles City Hall untuk mengembangkan proyek mixed-use kondominium dan hotel senilai Rp8 triliun.
Bangunan menara setinggi 43 lantai yang dirancang oleh Koichi Takada Architects ini berlokasi di sudut tenggara South Hill dan 11 th street. Proyek tersebut ditargetkan rampung pada tahun 2024 mendatang.
Lahan di tengah kota Los angeles tersebut dibeli pada November 2019. "Sejujurnya sulit untuk menemukan distrik pusat kota kosmopolitan besar di ambang perubahan yang signifikan," ungkap CEO Crown Group Iwan Sunito dalam video conferencenya dari Sydney, Australia, Selasa (21/4).
Baca juga: Crown Group: Properti Australia Masih Jadi Opsi Investasi
Diaspora asal Pangkalan Bun tersebut menyebut distrik Downtown di LA telah mengalami transformasi signifikan selama dekade terakhir. Ini dibuktikan dengan ekspansi LA Live, Warner Music dan Spotify mendirikan kantor.
Bahkan pengecer utama seperti Apple, Vans dan Paul Smith pun meluncurkan toko-toko utama mereka. “Kawasan downtown mengalami kebangkitan sekali dalam satu generasi," tutur Iwan.
Kantor perwakilan Crown Group di LA juga sedang dalam proses diskusi dengan beberapa merek hotel mewah untuk menggabungkan 175 unit kamar hotel di lantai yang lebih rendah. Proyek ini ditargetkan untuk menjadi salah satu tempat liburan yang paling diinginkan di tengah kota.
"Ada banyak kegiatan investasi dan menarik untuk memikirkan seperti apa Downtown nanti dalam beberapa tahun ke depan. ini nantinya akan menjadi tempat yang paling dicari untuk tinggal," ungkap Iwan. Baca juga: SKYE Suites, Hotel Bintang 5 Pertama dibangun WNI di Sydney
Bocorannya, Iwan menyebut proyek yang akan diberi nama Sky Trees ini akan memiliki desain yang merujuk pada pohon-pohon redwood tua California yang berukuran raksasa. Menara ini akan terdiri dari 319 unit kondominium dengan fasilitas ekslusif bagi para penghuninya di dua lantai teratas.
Iwan menyebut harga hunian itu adalah US$13.000 per meter persegi. Dengan luasan mulai 45 meter persegi hingga 150 meter persegi, apartemen tersebut dibanderol dengan harga mulai dari Rp10 miliar hingga Rp35 miliar.
Dengan harga dibawah US$1juta, Iwan menyebut ini merupakan nilai jual yang terjangkau di metropolitan terpadat di dunia tersebut. "Selain target domestik, Marketnya (LA-red) mirip Australia, banyak pendatang dari Cina dan Korea," kata Iwan menjelaskan. Baca juga: Crown Group Luncurkan Hunian Kolaborasi Tiga Negara
Head of US Development Crown Group, Patrick Caruso menambahkan, pengembangan ini akan menawarkan titik perbedaan yang menarik bagi pembeli di Downtown LA. "Ini adalah bagian kota yang berkembang cepat namun ada pilihan terbatas ketika kita berbicara perihal hunian yang dirancang dengan baik," katanya.
Selain itu, kehadiran proyek ini juga akan membawa kondominium versi baru bagi mereka yang tinggal di distrik tersebut. “Pengembangan mixed-use ini, akan menawarkan gaya hidup mewah dengan fasilitas yang belum pernah ada sebelumnya, termasuk fasilitas ekslusif bagi para penghuni dikombinasikan dengan hotel bermerek berkualitas," ungkap Caruso.