Sibolga, Gatra.com - Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kota Sibolga, Sumatera Utara (Sumut), Firmansyah Hulu, memastikan bahwa pihaknya tidak akan menggelar test massal dengan menggunakan rapid test untuk mendeteksi penyebaran virus Corona atau Covid-19 di tengah-tengah warga Kota Sibolga.
"Kami tidak akan melakukan rapid test sembarangan. Jika dilakukan, sama artinya kita membuang garam ke laut, sia-sia, dan tidak memberikan hasil," kata Firmansyah, Senin (20/4), perihal ada tidaknya rencana Dinkes Sibolga menggelar rapid test massal Covid-19 di Kota Sibolga.
Firmansyah pun mengungkapkan alasannya kenapa pihaknya tidak akan melakukan rapid test massal tersebut. Diungkapkan bahwa hasil rapid test serologi memiliki kelemahan dan tidak akurat karena hasilnya bisa positif true atau positif palsu atau negatif true atau negatif palsu. Sehingga diperlukan pemeriksaan lanjutan dengan menggunakan alat rapid test lain yakni Polymerase Chain Reaction (PCR).
"Kalau dengan PCR ini, baru. Maka itu rapid test serologi hanya akan kita lakukan kepada warga yang masuk dalam kategori atau status Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan Orang Tanpa Gejala (OTG)," imbuhnya.
Dia tidak memungkiri bahwa Kota Sibolga telah memiliki rapid test serologi sebanyak 140 unit. Tapi dipastikan seluruh alat tersebut hanya akan digunakan dan direkomendasikan bagi PDP atau OTG Covid-19. Sehingga dia pun tidak dapat mengatakan apakah jumlah rapid test serologi tersebut sudah cukup atau masih kurang untuk Kota Sibolga.
"Jadi rapid test serologi ini tidak efektif untuk pemeriksaan massa. Jangan nanti kita bangga mengatakan negatif, tapi kenyataannya tidak seperti itu," tukasnya.
Sementara itu disampaikan, dalam rangka penanganan Covid-19 di Kota Sibolga, pihak Dinkes Sibolga telah memetakan kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis di Kota Sibolga. Namun demikian dia tidak menjabarkan secara detail perihal pemetaan kebutuhan APD khususnya pakaian Hazmat lengkap untuk tenaga medis yang bertugas untuk menangani Covid-19 tersebut.
Menurut Firmansyah, bahwa yang pasti, Sibolga untuk sementara telah memiliki 200 unit APD (Pakaian Hazmat). Sekalipun Jumlahnya dirasa belum cukup bagi pemenuhan penanganan persoalan Covid-19 di Kota Sibolga.
"Dari jumlah memang belum mencukupi dan rencananya akan kita adakan lagi. Anggaran untuk itu ada. Tapi untuk pengadaan itu, kita lihat dulu perkembangannya seperti apa," pungkasnya.