Mamuju, Gatra.com - Sejak wabah corona meningkat dan setiap pengawasan diperbatasan diperketat, perusahaan jasa angkutan juga berhenti beroperasi. Hal ini juga berdampak pada suplai bawang merah masuk ke Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat (Sulbar) mulai berkurang. Menurut salah seorang pengepul Bawang Merah, Bakri, pekan ini, kuota pengiriman bawang dari Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan (Sulsel) tinggal satu kali.
Bakri menambahkan, sebelum bus berhenti beroperasi, dia bisa memesan bawang sebanyak 4 ton. Namun saat berhenti beroperasi, sekarang dirinya hanya bisa memesan 2 ton.
Meski suplai menurun, Bakri mengatakan, harga penjualannya tetap stabil. Satu karung bawang seberat 40 Kg dia jualkan Rp800.000. Sedangkan untuk karung ukuran lebih besar dia jual Rp1.080.000 per karung.
”Bawang yang saya jual ke pelanggan tidak naik harganya, karena ketika saya membeli bawang juga tidak mengalami kenaikan harga,” jelasnya.
Sementara untuk bawang putih, pengiriman maksimal hanya 500 Kg dalam satu pekan. Namun jika permintaan pelanggan meningkat, maka dia mengatakan akan memesan lebih banyak sesuai permintaan.
”Harga bawang putih sekarang justru turun. Kalau dulu satu karung dengan ukuran 20 Kg harganya Rp 800 ribu lebih, sekarang ini saya jualkan Rp650. 000. Penyebabnya karena banyaknya impor,” jelasnya.