Batanghari, Gatra.com - Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi, meminta petani padi mempercepat masa tanam. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi menghadapi wabah Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
"Belum ada dampak Covid-19 saat sekarang terhadap kegiatan petani padi. Tapi langkah antisipasi harus tetap dilakukan dengan mempercepat masa tanam," kata Kepala Dinas TPH Batanghari, Mara Mulia Pane kepada Gatra.com, Senin (20/4).
Musim tanam padi 2020 dibagi dua tahap. Tahap pertama dimulai April hingga September dan tahap kedua dimulai Oktober 2020 hingga Maret 2021. Sedangkan musim tanam padi tahun lalu telah selesai sebelum wabah Covid-19 melanda.
"Mudah-mudahan padi maupun beras petani masih tersimpan," ujarnya.
Pane berujar Dinas TPH Batanghari telah mendistribusikan benih padi sebanyak 50 ton tahap pertama dua pekan lalu kepada petani. Sebanyak 25 ton telah di semai petani dan belum lama ini datang lagi benih padi 25 ton.
"Saya berharap petani segera melakukan percepatan tanam padi. Kita khawatir wabah Corona masih terjadi. Namun kita berdoa agar corona bisa berakhir dan petani bisa tenang di lapangan," ucapnya.
Ia berharap wabah corona jangan sampai menjadi pemicu penderitaan petani. Apalagi sampai petani kesulitan memenuhi kebutuhan bahan makanan akibat dampak sosial ekonomi. Petani hendaknya mengikuti musim tanam sesuai anjuran dinas agar bisa menghasilkan produksi padi lebih baik.
"Tolong apa yang kami berikan kepada petani di lapangan bisa dipelihara dengan baik. Sehingga bisa menghasilkan produksi sesuai yang kita harapkan bersama," katanya.
Target luas penanaman padi tahun ini, kata Pane, berkisar 8.000 hektare lebih dengan kebutuhan bibit tersedia hanya 100 ton. Sedangkan dinas hanya mampu memenuhi kebutuhan luas tanam padi 4.000 hektare.
"Bantuan benih padi yang bisa dikatakan pasti berjumlah 2.000 hektare karena sudah sampai di tingkat petani lapangan. Kami masih menunggu, mudah-mudahan penyaluran benih padi tidak berdampak terhadap kegiatan," ujarnya.
Ia khawatir terjadi pergeseran anggaran hingga berdampak kepada benih padi 50 ton lagi. Sebaran benih padi yang telah diberikan kepada petani merata di tujuh kecamatan, minus Kecamatan Bajubang.
"Karena kecamatan bajubang luasan hektar sangat sedikit. Kita telah distribukan mulai dari Pemayung, Muara Bulian, Muara Tembesi, Batin XXIV, Maro Sebo Ilir, Maro Sebo Ulu dan Mersam," katanya.