Belgrade, Gatra.com - Petenis nomor satu dunia Novak Djokovic mengaku galau jika petenis harus divaksinasi coronavirus disease 2019 (Covid)-19 untuk dapat mengikuti kompetisi atau kejuaraan setelah pandemi virus ini.
"Secara pribadi saya menentang vaksinasi dan saya tidak ingin dipaksa oleh seseorang untuk mengambil vaksin untuk dapat melanjutkan perjalanan," kata Djokovic dalam obrolan langsung dengan beberapa atlet Serbia dilansir Reuters, Senin (20/4).
Namun demikian, Djokovic belum memutuskan sikap jika nantinya diputuskan bahwa vaksinasi Covid-19 ini merupakan keniscayaan bagi atlet, khususnya petenis.
"Tapi kalau itu wajib, apa yang akan terjadi? Saya harus membuat keputusan. Saya punya pikiran sendiri tentang masalah ini dan apakah pikiran itu akan berubah pada titik tertentu, saya tidak tahu," ungkapnya.
Djokovic berasumsi, meskipun kecil kemungkinan tenis musim ini akan dimulai pada Juli, Agustus atau September mendatang, namun bukan tidak mungkin vaksinasi Covid-19 menjadi persyaratan bagi para petenis untuk dapat mengikuti kejuaraan.
"Secara hipotetis, jika musim akan dimulai pada bulan Juli, Agustus atau September, meskipun tidak mungkin, saya mengerti bahwa vaksin akan menjadi persyaratan langsung setelah kita keluar dari karantina yang ketat dan belum ada vaksin," ujarnya.
Bulan lalu, mantan petenis nomor satu dunia, Amelie Mauresmo, mengatakan, sisa musim tenis 2020 mungkin dihapuskan sebelum pemain dapat divaksinasi Covid-19.
"Sirkuit internasional sama dengan pemain dari semua kebangsaan plus manajemen, penonton, dan orang-orang dari 4 penjuru dunia yang menghidupkan acara ini. Tidak ada vaksin sama dengan tidak ada tenis," kata pemenang Grand Slam sebayak 2 kali itu dalam tweet yang dibagikan secara luas.
Para ahli medis mengatakan bahwa vaksin penawar virus pernapasan tidak akan siap sampai tahun depan, meningkatkan keraguan apakah turnamen tenis lebih lanjut dapat dipertandingkan tahun ini.
Kejuaraan Wimbledon tahun ini telah dibatalkan untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia II, sementara Perancis Terbuka, yang semula akan diadakan mulai 24 Mei - 7 Juni, dijadwalkan kembali untuk 20 September - 4 Oktober, tak lama setelah berakhirnya AS Terbuka.
Djokovic memulai awal musim 2020 dengan memenangkan Australia Terbuka pada Januari untuk gelar Grand Slam ke-17 dan memperpanjang kemenangannya menjadi 18 pertandingan sebelum pandemi itu menghentikan pertandingan olahraga di seluruh dunia.
Olimpiade Tokyo 2020 dan kejuaraan sepak bola Euro 2020, adalah di antara acara yang ditunda hingga tahun depan karena pandemi telah menyebabkan sekitar 165.000 kematian di seluruh dunia.
Sejauh ini, badan-badan tenis telah memerintah untuk menangguhkan semua turnamen hingga 13 Juli. Selain itu, Piala Rogers Putri di Montreal, yang telah dijadwalkan diadakan pada Agustus, juga tidak akan berlangsung tahun ini.