Home Internasional AS Laporkan Korban Meninggal akibat Corona Tembus 40.000

AS Laporkan Korban Meninggal akibat Corona Tembus 40.000

New York, Gatra.com – Jumlah korban tewas di Amerika Serikat akibat virus corona baru naik menjadi lebih dari 40.000 pada hari Minggu. Angka ini yang tertinggi di seluruh dunia dan hampir dua kali lipat jumlah kematian di negara tertinggi lainnya yakni Italia, sebagaimana penghitungan Reuters.

Dikutip Reuters, Senin (20/4) jika dihitung, AS membutuhkan waktu 38 hari setelah mencatat kematian pertama pada 29 Februari yang mencapai 10.000 kematian hingga 6 April, namun hanya lima hari berselang sudah mencapai 20.000 orang mati, sebagaimana penghitungan Reuters. 

Jumlah korban di AS meningkat menjadi 40.000 dari sebelumnya 30.000 hanya dalam empat hari, termasuk jumlah kematian COVID-19 yang belum teruji, sebagaimana laporan dari New York City.

AS sejauh ini memiliki jumlah kasus virus corona yang dikonfirmasi terbesar di dunia, dengan lebih dari 744.000 kasus terinfeksi. Kasus-kasus baru pada hari Sabtu juga naik hampir 29.000, yang mencatat peningkatan terendah dalam tiga hari.

Lebih dari 22 juta orang Amerika telah mengajukan tunjangan pengangguran dalam sebulan terakhir karena terjadi penutupan usaha dan sekolah serta pembatasan perjalanan yang menghantam ekonomi setempat.

Para gubernur di negara bagian AS juga terimbas akibat virus corona sehingga melakukan perlawanan terhadap Presiden Donald Trump yang mengklaim dapat mengatasi permasalahan dengan melakukan serangkaian tes, agar segera membuka kembali perekonomian mereka. Alasannya banyak warga yang protes karena masih tetap tinggal di rumah.

Sejumlah wilayah diantaranya Maryland, Virginia dan Washington DC masih mengalami peningkatan jumlah kasus setiap harinya. New Jersey melaporkan pada hari Minggu bahwa kasus-kasus barunya naik hampir 3.900, merupakan terbesar lebih dari dua minggu. Boston dan Chicago juga memuncul penyebaran titik panas dengan lonjakan kasus dan kematian baru-baru ini.

Adapun sejumlah negara bagian lainnya seperti Ohio, Texas dan Florida, merencanakan akan membuka kembali sejumlah kegiatan usaha mereka, pada 1 Mei atau bahkan lebih cepat, meski masih tetap berhati-hati.

505

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR