Washington, D.C, Gatra.com - Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Sabtu bahwa Cina harus menghadapi konsekuensi –tidak menyebut secara spesifik ancamannya-- bahwa apakah negara itu "secara sadar bertanggung jawab" atas pandemi coronavirus.
"Jika itu adalah kesalahan, kesalahan adalah kesalahan. Tetapi jika mereka secara sadar bertanggung jawab, ya, maksud saya, maka pasti harus ada konsekuensinya," kata Trump dalam pertemuan menyikapi perkembanga harian virus corona, dikutip Reuters, Sabtu (19/4).
Dia tidak menguraikan tindakan apa yang akan mungkin dilakukan Amerika Serikat terhadap Cina.
Trump dan pembantu seniornya telah mengkritik tajam sikap Cina karena kurangnya transparansi pasca meledaknya virus corona yang terjadi di provinsi Wuhan. Trump minggu ini telah menangguhkan sejumlah bantuan kepada Organisasi Kesehatan Dunia dengan menuduhnya sebagai "China-sentris."
Washington dan Beijing, dua ekonomi terbesar di dunia, secara terbuka berdebat mengenai virus secara berulang. Trump awalnya memuji sikap Cina terhadap penanganan wabah tersebut, namun akhirnya ia dan pejabat senior lainnya berbalik dan menyebutnya coronavirus sebagai "virus Cina" dan dalam beberapa hari terakhir, telah meningkatkan tekanan terhadap Cina.
Meski Trump mengatakan bahwa hubungan AS-Cina masih baik sampai adanya kesepakatan pertanian yang disetujui baru-baru ini untuk “memadamkan perang dagang” antara kedua negara.
Dia mengatakan, pertanyaannya sekarang adalah apakah yang terjadi dengan virus corona adalah "kesalahan yang tidak terkendali, atau apakah itu dilakukan dengan sengaja?"
"Ada perbedaan besar antara keduanya," katanya.
Trump juga mempertanyakan keberadaan laboratorium virologi Wuhan yang dilaporkan oleh Fox News minggu ini yang diduga mengembangkan virus corona sebagai bagian dari upaya Cina untuk menunjukkan kapasitasnya dalam mengidentifikasi dan memerangi virus.
Trump mengatakan pemerintahnya masih berusaha mencari tahu apakah virus tersebut berasal dari laboratorium di Cina.
Trump juga meragukan angka kematian Cina yang direvisi pada hari Jumat . Cina mengatakan 1.300 orang telah meninggal karena virus korona di pusat kota Wuhan - setengah dari total tidak dihitung, namun Cina menepis tuduhan pihaknya menutup-nutupi kejadian tersebut.