Jakarta, Gatra.com - Wakil Menteri Agama (Wamenag), Zainut Tauhid Sa'adi, menghimbau kegiatan ziyarah ke makam orang tua, kerabat dan saudara yang telah berpulang yang biadanya menjadi aktivitas rutin masyarakat menjelang bulan Ramadhan untuk bisa diganti dnegan melakukan doa dari rumah.
Ziyarah sendiri biasa dilakukan masyarakat untuk mendoakan keluarga atau kerabat terdekat agar diampuni salah dan dosanya, dilapangkan alam kuburnya serta diberikan tempat yang mulia disisi Allah SWT.
"Mengingat pandemi wabah Covid 19 sampai dengan bulan Ramadhan kemungkinan besar belum mereda, sebaiknya agenda ziyarah kubur ditiadakan dan diganti dengan berdoa dari rumahnya masing-masing. Insyaallah nilai pahalanya tidak berkurang sedikit pun," Kata Zainut melalui pesan singkat kepada wartawan, Sabtu (18/4).
Wakil Kerua MUI tersebut juga mrngatakan, Ziyarah kubur merupakan amalan yang sangat baik, karena akan mengingatkan kita pada kematian. Bahwa kematian itu adalah sebuah kepastian sehingga kita harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya sebelum ajal menjemput kita.
"Ziyarah kubur waktunya boleh setiap saat, namun pada saat menjelang bulan puasa memiliki makna yang sangat istimewa, karena bulan Sya'ban memiliki nilai keutamaan dibandingkan bulan lainnya," jelas Zainut.
Bukan hanya Ziyarah, Wamenag juga menyarankan kegiatan silaturahmi di awal ramadhan bisa dilakukan dengan memanfaatkan sarana teknologi komunikasi atau media sosial.
Menurutnya, Melakukan silaturahmi kepada orang tua yang masih hidup, saudara, kerabat dan teman-teman untuk saling memaafkan adalah Hal ini penting dilakukan agar kita memasuki bulan puasa dengan hati yang bersih, tenang, dan penuh keihlasan dan kekhusu'an, semata ingin mengharapkan ridlo dari Allah SWT.
"Begitu juga dengan kegiatan silaturahmi dan saling meminta maaf bisa dilakukan melalui media sosial atau media daring mengingat masih ada kebijakan untuk physical distancing dan PSBB," pungkasnya.