Home Olahraga Kerja Keras Elang Andalas Menuju Liga 2

Kerja Keras Elang Andalas Menuju Liga 2

Sriwijaya FC mulai berbenah menjelang kompetisi Liga 2 yang dimulai 13 Maret mendatang. Klub berjuluk Laskar Wong Kito kini mulai merekrut pemain, memusatkan latihan dan melakoni laga persahabatan. Apakah racikan juru taktik Budi Jo mampu mengangkat prestasi Sriwijaya FC ke kasta Liga 1?

 

Sriwijaya FC termasuk klub yang menorehkan sejarah di jagat sepak bola tanah air. Siapa yang tak terkesan dengan penampilan Budi Sudarsono dan Ponaryo Astaman yang pernah merumput di Laskar Wong Kito. Atau gocekan maut striker Keith “Kayamba” Gumbs dan Alberto “Beto” Goncalves yang menggetarkan jala lawan?.

Dari sisi prestasi, kemampuan Sriwijaya FC tidak bisa dipandang sebelah mata. Tim yang bermarkas di Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ), Palembang itu pernah merebut gelar juara Divisi Utama Liga Indonesia (2007) dan Liga Super Indonesia (2011-2012). Sepanjang klub berdiri, Sriwijaya FC selalu berada di kasta tertinggi persepakbolaan Indonesia. Bahkan pernah merengkuh gelar ganda pada musim 2006/2007 dan 2011/2012.

Sayangnya pada musim 2018, klub yang juga berjuluk Elang Andalas itu mengalami nasib apes. Sriwijaya FC terpental ke Liga 2 karena hanya mampu bertengger di urutan 16 klasemen akhir Liga 1. Tersepaknya klub ke Liga 2 membuat skuat Sriwijaya FC bekerja keras untuk kembali ke kasta Liga 1 dengan menjadi juara liga dan mencetak hasil gemilang.

Dari hasil klasemen akhir Liga 2 Wilayah Barat pada musim kompetisi 2019, Sriwijaya FC menempati urutan ketiga klasemen dengan mengantongi 40 poin di bawah Persiraja (42 poin) dan Persita (42 poin). Menyongsong kompetisi Liga 2 pada musim 2020 ini, punggawa Sriwijaya FC tengah bersiap menjalani sesi pemusatan latihan (training centre) di Yogyakarta serta serangkaian laga ujicoba.

Pelatih Sriwijaya FC Budiardjo Thalib mengatakan berbagai persiapan tengah dilakukan, terutama pada tiga aspek fundamental dalam tim yakni fisik, mental dan teknik. Arsitek asal Makasar itu optimis bisa mengatasi kekurangan di dalam tim. Terlebih jatah latihan masih panjang mengingat kick off Liga 2 2020 baru akan dilakukan pada 13 Maret mendatang.

“Kita lebih siap menghadapi Liga 2 tahun ini, persiapan kita sudah matang dan kita telah mempersiapkan segala sesuatunya untuk menuju Liga 1,” ujar Budiarjo Thalib ketika diwawancara Gatra Sumbagsel di Gedung C, Komplek Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, pada 13 Januari 2020.

Mantan pelatih Persik Kediri itu mengungkapkan upaya mendongkrak prestasi dapat dilakukan dengan mengisi tim dengan skuat berkemampuan terbaik. Terpenuhinya stok pemain yang mampu mengisi semua lini akan menjadi kekuatan baru Sriwijaya FC dalam kompetisi Liga 2 tahun ini.

Menurut Budiardjo pada musim ini sudah terdapat 29 pemain yang resmi bergabung. Keseluruhan tim direkrut secara profesional dan juga memboyong pemain terbaik alumni Piala Gubernur 2019. Dengan penambahan jumlah pemain, skuat Laskar Wong Kito diharapkan tampil prima mengingat musim lalu, Sriwijaya FC hanya diperkuat 21 sampai 22 pemain.

Terbatasnya stok pemain membuat pelatih kurang maksimal menerapkan skema permainan. Permainan Sriwijaya FC menjadi monoton dengan skema 4-2-3-1 atau 4-4-2. Imbasnya, pemain kerap mentok menembus pertahanan lawan karena frustasi akibat sulit rotasi. Jika dipaksakan rotasi, permainan menjadi tidak stabil.

“Kita memiliki empat pejaga gawang, dua bek kiri, dua bek kanan, empat stoper, tiga gelandang bertahan, empat gelandang serang, empat penyerang, dua winger kiri dan dua winger kanan dan lain sebagainya,” terang Budiardjo.

Ia menjelaskan dalam skuat SFC yang diasuhnya, semua pemain akan diperlakukan sama dan tidak ada pemain yang akan diperlakukan istimewa. Hal itu termasuk pada keputusan pelatih untuk memilih pemain di line up pada setiap kali pertandingan. Faktor kesiapan dan kecakapan menjadi pertimbangan utama bagi juru racik strategi Sriwijaya FC tersebut.

“Tidak ada pemain andalan, tidak ada nama besar. Semuanya sama, siapa yang siap akan kita mainkan,” ucap pelatih yang akrab disapa Budi Jo itu. Kendati demikian, Budiardjo tidak berkeberatan jika pihak manajemen berkeinginan membeli pemain bintang untuk memperkuat SFC. Pelatih menurutnya mempercayakan proses rekrutmen pemain kepada manajemen.

“Saat ini skuatnya sudah baik semua sesuai kebutuhan, tim ini sudah bagus. Memang rencana rekrut pemain bintang ada, namun kita menyesuaikan pemain yang ada dulu,” ujarnya.

Lini Belakang Kendor, Depan Belum Prima

Meski telah memiliki sejumlah pilihan pemain dalam tim asuhnya, Budiardjo tetap mengakui masih ada PR di lini belakang yang harus diselesaikan sebelum masa kompetisi. Dari beberapa laga yang dilakoni Sriwijaya FC, sepemantauan pelatih, lini belakang yang dikomandoi Amrizal, Marsel, Erwin Gutawa, belum sepenuhnya tangguh.

Koordinasi saat bertahan belum nyetel. Pemain juga masih sering lambat dalam transisi sehingga membuat gawang nyaris kebobolan. Peluang terakhir mementahkan serangan justru lebih banyak mengandalkan kemampuan penjaga gawang seperti Imam Arief Fadilah dan Rudi Nurdin Rajak.

“Kita merangkai pemain di sini dengan opsi banyak, jumlahnya banyak sehingga banyak pilihan apalagi mereka mempunyai karakter yang berbeda. Kerjasama lini belakang masih menjadi PR, mudah-mudahan semuanya sudah rampung saat kompetisi,” ucapnya.

Selain kelemahan di lini belakang, performa lini depan Sriwijaya FC menurutnya masih terus digenjot. Sektor depan klub kini bertumpu pada tiga striker yakni Mario Alberto Aibekop, Muhammad Irman, dan Sandrian. Sejauh ini penampilan terbaik Mario Alberto Aibekop belum terlihat. Striker asal Biak, Papua itu juga belum tampil “garang” dan mengancam lini pertahanan lawan.

Budiardjo optimis bisa memberikan hasil terbaik untuk masyarakat Sumsel dengan formasi tim yang diraciknya. Dirinya menegaskan jika keinginan semua pihak agar Sriwijaya FC naik kasta ke Liga 1 bisa terwujud. “Sekarang kita masih perbanyak latihan tanding, jumlah [pertandingan] kita belum tahu namun yang pasti ada empat latihan tanding. Proses ini untuk meningkatkan kerjasama tim,” tegasnya.

Butuh Dukungan Masyarakat

Pemain sayap Sriwijaya FC, Firman Septian mengatakan jika Sriwijaya FC berada dalam kondisi sangat baik dan siap menghadapi kompetisi Liga 2. Optimistis itu terlihat dari persiapan yang digelar selama TC di Yogyakarta dan laga uji coba yang dijalani Sriwijaya FC.

“Kita optimis bisa memberikan yang terbaik bagi Sriwijaya FC, kita optimis bisa merebut gelar juara pada kompetisi musim ini dan mengantongi tiket ke Liga 1,” ucap Firman.

Menurut pemain yang digadang-gadang menjadi calon kapten Sriwijaya FC itu, keberhasilan mendulang prestasi juga membutuhkan dukungan dari lapisan masyarakat. “Kita pemain sebenarnya butuh support, baik dari manajemen, pelatih, suporter dan masyarakat agar kita bermain dengan nyaman di lapangan,” ujar pemain 31 tahun itu.

Ia mengatakan semua pemain yang ada dalam skuat Laskar Wong Kito telah mempunyai visi yang sama untuk membesarkan Sriwijaya FC serta membawa tim kembali masuk ke arena Liga 1. “Semoga kedatangan kita di Palembang bisa memberikan kontribusi bagi SFC. Kita butuh dukungan dari masyarakat. Hasilnya buat Sriwijaya FC dan bukan buat kami, jangan lihat kami dari mana, tapi kita dukung SFC,” katanya.

Semua pemain menurutnya mempunyai kemampuan yang merata di semua lini. Karakter pemain pun juga berbeda satu sama lain, seperti kuat dan cepat, tenang dan taktis, sehingga bisa saling melengkapi.

“Kita telah melakukan pertandingan beberapa kali, evaluasinya memang masih butuh jam terbang lebih banyak lagi. Yang dinilai pelatih dalam latihan tanding bukan hasil akhir tetapi kerja sama tim dan bagaimana kita bekerja di lapangan,” katanya.

Firman mengatakan tidak ada perlakuan istimewa yang diberikan pelatih. Menurutnya semua pemain memiliki status dan kesempatan bermain yang sama dan tidak ada status pemain andalan atau pemain bintang.

“Prinsipnya siapa yang siap baik secara fisik, mental dan teknik akan diturunkan untuk bermain. Dan saya pernah bermain untuk Semen Padang pada Liga II dan bisa membawa Semen Padang naik kasta ke Liga 1 musim lalu. Saya berharap bisa melakukan hal yang sama pada SFC tahun ini,” ucapnya.

Penulis: Karerek

 

(Artikel ini dimuat di Majalah Gatra Sumbagsel, Edisi I No. 01, 15 Maret-05 April)

 

Deretan Prestasi Sriwijaya FC

GELAR PERTAMA LIGA 1

- Juara Liga Djarum (sekarang Liga 1) 2007/2008

HATTRICK COPA DJI SAM SOE

- Juara Copa Dji Sam Soe (Piala Indonesia) 2008

- Juara Copa Dji Sam Soe (Piala Indonesia) 2009

- Juara Copa Dji Sam Soe (Piala Indonesia) 2010

GELAR PRAMUSIM

- Juara Community Shield 2011

- Juara Inter Island Cup (IIC) 2011

GELAR KEDUA LIGA 1

- Juara ISL (Sekarang Liga 1) 2012

GELAR PASCA MUSIM

- Juara Perang Bintang 2012

- Juara Inter Island Cup 2013

GELAR PERTAMA LIGA USIA MUDA

- Juara ISL U-21 musim 2013

GELAR TURNAMEN BERGENGSI

- Juara Piala Gubernur Sumsel 2014

- Juara Piala Gubernur Kaltim 2018

PENGHARGAAN

- Tim Paling Fair Play 2010

Sumber: Riset Gatra

247