Jakarta, Gatra.com - Kementerian Agama (Kemenag) akan membentuk Posko Gugus Tugas Anti-Covid-19 di 50 pondok pesantren (ponspes) untuk mencegah penyebaran pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid)-19.
Dua ponpes yang baru ditetapkan sebagai Posko Gugus Tugas Anti-Covid-19 bentukan Kemenag tersebut berada di Ciganjur, Jakarta Selatan (Jaksel). Ponpesnya adalah Al-Tsaqafah dan Ar-Rofi'i.
Sebelum difungsikan menjadi posko, kedua ponpes yang masing-masing diasuh KH. Said Aqil Siraj dan KH. Murtadhih ini, telah dilakukan penyemprotan cairan disinfektan dan menerima seperangkat alat sterilisasi dan screening dari Kemenag, Jumat (17/4).
Adapun perlengkapan yang diterima kedua ponpes tersebut yakni thermoscanner gun, cairan hand sanitizer, disinfektan, dan berbagai bahan mentah untuk diolah menjadi disinfektan secara mandiri.
Kedua pesantren tersebut merupakan posko yang diharapkan dapat menyebarkan edukasi tentang pencegahan Covid-19 di wilayah Jaksel.
Sejumlah pesantren di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) telah terhubung dalam grup gugus tugas yang akan menjadi garda depan pemantauan Covid-19 di pesantren. Pesantren Ar-Rofi'i dan Al-Tsaqafah adalah pesantren ke-25 dan 26 di Jabodetabek yang mendapat mandat sebagai Posko Gugus Tugas.
Melalui gugus tugas ini, semua pesantren akan dipantai dinamikanya terkait wabah virus corona. Hingga tanggal 24 April nanti, rencananya akan didirikan 50 Posko di seluruh Jabodetabek.
Pada kesempatan itu, tim Kemenag memberikan pembekalan mengenai teknis sterilisasi lingkungan pesantren, pembuatan cairan disinfektan dan hand sanitizer, serta teknis mitigasi apabila ditemukan korban.
Dalam forum kecil yang duduk berjauhan, langkah demi langkah protokol mitigasi Covid-19 diberikan oleh Nurli Faiz, S.KM. Setelah itu, alat detektor suhu tubuh diberikan agar pihak pesantren dapat melakukan deteksi dini di lingkungannya.
Dalam pandemi yang mewabah saat ini, pesantren diminta meliburkan kegiatan dan melarang santri pulang. Bagi yang sudah di kampung halaman diminta tidak kembali dahulu ke pesantren.
Sebelumnya, sejumlah pesantren di Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, dan Tangerang Selatan mendapat perlakuan serupa dan telah tergabung dalam jalur koordinasi Gugus Tugas.
Pondok pesantren merupakan tempat konsentrasi orang dalam jumlah banyak. Dalam situasi merebaknya pandemi Covid-19, pondok-pondok pesantren mendapat pantauan khusus dari Kemenag. Saat ini, banyak hoaks turut memperkeruh situasi sehingga banyak pihak menjadi paranoid.
Sekretaris Ditjen Pendis, Imam Safei, mengatakan, pemberdayaan pesantren untuk mencegah virus corona berkembang di pesantren dengan penerapan kewaspadaan dalam bentuk yang tepat, sangat penting.
Menurut Plt Direktur PD Pontren Kemenag ini, sejauh ini pesantren masih tergolong steril, untuk itulah pertahanan diri diperlulan dengan cara menguasai prosedur pencegahan dan penanganannya.
"Ini penting dilakukan karena pandemi corona terus meluas di Jabodetabek. Pesantren penting memiliki gugus tugas yang terkoordinasi dengan pemerintah," kata Iman melalui keteragan tertulis.
Bagi pesantren, protokol pencegahan dan penanganan Covid-19 sangat bermanfaat untuk membendung masuknya virus corona. "Dengan alat dan bahan seperti ini, kita dapat melakukan sterilisasi secara rutin. Tamu-tamu juga akan kita screening dengan detektor suhu tubuh agar lingkungan kami terjaga," kata Dindin Solehudin, pengurus Ponpes Ar-Rofi'i.