Jakarta, Gatra.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dalam beberapa waktu terakhir mulai bergerak stabil dan cenderung meningkat. Bahkan, pada hari ini rupiah diperdagangkan pada level Rp15.480 hingga Rp15.515.
Hal itu menunjukkan kepercayaan atau confidence investor yang semakin membaik di pasar uang.
"Kami nilai, pada saat ini nilai tukar rupiah masih under value secara fundamental dan karenanya, bergerak stabil dan masih akan cenderung menguat ke arah Rp15.000 per dolar di akhir tahun," ujarnya, dalam video conference, di Jakarta, Jumat (17/4).
Kepercayaan investor yang semakin meningkat, terjadi karena Bank Indonesia selalu berada di pasar untuk menempuh langkah-langkah stabilisasi nilai tukar rupiah, jika sewaktu-waktu terjadi tekanan.
Sehingga mekanisme pasar pun dapat berlangsung baik pula dan secara bersamaan, jual beli di pasar uang ikut bergerak secara baik.
"Karenanya, dapat mengurangi secara baik kebutuhan BI dalam melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah. Dan karenanya, cadangan devisa kami mengalami peningkatan," katanya.
Selain itu, adanya dana asing yang masuk atau inflow sejak satu minggu terakhir, juga menjadi alasan lainnya mengapa nilai tukar rupiah terus bergerak stabil dan cenderung menguat.
Bank Indonesia mencatat, pada 14 April ada dana asing yang masuk sebesar Rp0,7 triliun. Sedangkan pada 15 dan 16 April ada dana asing yang juga masuk secara berturut-turut sebesar Rp0,2 triliun dan Rp2 triliun.
"Ini sebagian besar inflow ke Surat Berharga Negara (SBN). Seperti tanggal 16 April, inflow SBN Rp2,5 triliun dan ini kelihatan bahwa confidence terbentuk dan inflow berkembang," tutur Perry.
Perry menambahkan, kepercayaan pasar menjadi semakin tinggi karena berbagai stimulus yang telah digulirkan pemerintah selama periode wabah virus Corona baru atau Covid-19 ini. Begitu juga dengan stimulus yang diberikan oleh negara-negara di dunia untuk menjaga stabilitas pasar.