Mataram, Gatra.com - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), H Zulkieflimansyah, mengusulkan, agar bantuan untuk penanggulangan dampak Coronavirus Disease (Covid)-19 bagi warga NTB atau provinsi lainnya, diberikan tidak dalam bentuk tunai, tetapi nontunai.
Zulkieflimansyah menyampaikan usulan tersebut dalam rapat virtual atau video conference bersama Menteri Sosial (Mensos), Juliari P. Batubara, dan Wakil Gubernur NTB, Hj Sitti Rohmi Djalilah, Kamis (16/4).
Awalnya, Juliari menjelaskan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang dibagikan kepada masyarakat dalam rangka menanggulangi dampak Covid-19.
Menurut Menteri, bantuan tersebut sebesar Rp600.000 yang dibagikan selama 3 bulan mulai April, Mei, hingga Juni yang diperuntukkan bagi 9 juta kepala keluarga (KK) di Indonesial.
“Sementara di Provinsi NTB akan mendapatkan sebanyak 280.000 KK yang tersebar di seluruh kabupaten atau kota. Penyalurannya melalui mitra kerja, PT POS dan Himpunan Bank Milik Negara (HIMBARA) dengan dukungan pemerintah daerah,” ungkap Juliari.
Zulkieflimansyah kemudian memberikan masukan terkait bantuan tersebut, di antaranya, jika pemerintah pusat berkenan, untuk NTB atau di seluruh Indonesia, bantuannya jangan tunai. Tetapi seperti bantuan yang dilakukan Provinsi NTB, berupa produk dari UKM.
Zulkieflimansyah menyampaikan, dengan pola tersebut, masyarakat akan terbantu dengan sembako yang dibagikan. Sisi lainnya, UKM-UKM memiliki aktivitas yang produktif, baik secara kesehatan maupun ekonomi sambil mereka mengerjakan aktivitasnya di rumah.
“Saya kira jika ini 3 bulan saja, UKM ini bergeliat akan menambah tenaga kerja yang baru dan saya kira setelah Covid-19, kita akan punya industrialisasi yang sangat mengesankan,” katanya.