Madrid, Gatra.com - Korban virus corona di Spanyol melonjak melewati angka 19.000 pada hari Kamis, setelah dilaporkan ada tambahan 551 orang lainnya meninggal.
Spanyol merupakan salah satu negara yang paling terpukul di dunia mengalami peningkatan jumlah kematian dan infeksi, yang sempat menurun selama dua minggu terakhir, namun angka kematian semalam justru melonjak dengan jumlah korban 19.130 meninggal dunia.
Dikutip AFP Kamis, (16/4), ada kekhawatiran sejumlah kalangan yang berkembang bahwa jumlah korban mungkin jauh lebih tinggi dari yang disebutkan otoritas regional di Madrid dan Catalonia, karena menganggap memiliki data ribuan korban lebih banyak daripada jumlah yang ada secara resmi.
Madrid, yang pada hari Kamis menghitung ada 6.877 kematian, menjadi perdebatan setelah angka itu jauh di atas 10.000, sementara Catalonia, disebutkan ada sekitar 3.855 orang tewas. Jika dicermati selama beberapa hari ini jumlah korbannya hampir dua kali lipat setelah mengubah metode penghitungan.
Dari korban yang meninggal itu, salah satunya adalah penulis Chili terlaris Luis Sepulveda di sebuah rumah sakit di Spanyol utara, kata penerbitnya. Dia meninggal diusia 70 tahun.
Spanyol juga mencatat 5.183 kasus baru COVID-19, sehingga angka keseluruhan melonjak jadi menjadi 182.816 - secara resmi tertinggi kedua di dunia di belakang Amerika Serikat.
Otoritas kesehatan mengatakan virus telah memuncak di Spanyol sejak jumlah kematian setiap hari mencapai 950 orang sejak tanggal 2 April, namun mereka tetap mempertahankan penguncian wilayah sejak 14 Maret, yang kemungkinan akan diperpanjang hingga pertengahan Mei.
Salah satu penguncian paling ketat di Eropa, itu dengan pembatasan hanya mengizinkan pekerja penting keluar. Warga hanya dapat meninggalkan rumah untuk membeli makanan dan obat-obatan, dan menjalani keadaan darurat medis.