Jakarta, Gatra.com - Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 mencatat penambahan pasien sembuh sebanyak 102 orang, sehingga total kasus sembuh menjadi 548 orang. Sehari sebelumnya, jumlah pasien yang dinyatakan negatif virus tersebut sebanyak 446 orang.
Untuk pertama kalinya, statistik pasien sembuh melampaui jumlah pasien meninggal dengan total 496 setelah ada penambahan 27 orang. Sebelumnya, angka kematian mencapai 469 kasus.
Jumlah kasus sembuh dan meninggal itu masuk dalam 5.516 kasus positif COVID-19. Angka itu naik 380 kasus dari sebelumnya yang mencapai 5.136 kasus.
“Kita patut bersyukur pada hari ini akumulasi pasien sembuh di DKI sebanyak 202 pasien, Jawa Timur 86 pasien, Sulawesi Selatan 42 pasien, Bali 32 pasien, Jawa Barat 28 dan di provinsi lainnya sehingga jumlah totalnya adalah 548 pasien,” ungkap Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto saat konferensi pers di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Kamis (16/4).
Yuri mengungkapkan, jumlah kasus tersebut diambil dari hasil uji spesimen sebanyak 39.706 yang dilakukan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 32 laboratorium. Sebanyak 34.975 kasus spesimen yang diperiksa didapatkan data 5.516 positif dan 29.459 negatif.
Untuk jumlah orang dalam pemantauan (ODP) terdapat penambahan sebanyak 3.897 hingga total menjadi 169.446 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) bertambah 708 dengan total menjadi 11.873 orang.
“Data tersebut diambil dari 34 provinsi dan 202 kabupaten di Tanah Air,” katanya.
Yuri merincikan data positif COVID-19 di Indonesia, yaitu di Provinsi Aceh lima kasus, Bali 113 kasus, Banten 297 kasus, Bangka Belitung enam kasus, Bengkulu empat kasus, Yogyakarta 62 kasus, DKI Jakarta 2.670 kasus.
Adapun di Jambi tujuh kasus, Jawa Barat 570 kasus, Jawa Tengah 300 kasus, Jawa Timur 514 kasus, Kalimantan Barat 21 kasus, Kalimantan Timur 44 kasus, Kalimantan Tengah 34 kasus, Kalimantan Selatan 59 kasus, dan Kalimantan Utara 28 kasus.
Sedangkan di Kepulauan Riau 38 kasus, NTB 45 kasus, Sumatera Selatan 37 kasus, Sumatera Barat 55 kasus, Sulawesi Utara 18 kasus, Sumatera Utara 79 kasus, dan Sulawesi Tenggara 26 kasus.
Ddi Sulawesi Selatan 271 kasus, Sulawesi Tengah 22 kasus, Lampung dan Riau 25 kasus, Maluku Utara empat kasus, Maluku 14 kasus, Papua Barat lima kasus, Papua 80 kasus, Sulawesi Barat tujuh kasus, Nusa Tenggara Timur satu kasus dan Gorontalo empat kasus.