Solo, Gatra.com - Satu persatu peserta Tablig Akbar dan Ijtima Ulama zona Asia di Gowa Sulawasi Selatan awal Maret lalu yang berasal dari Jawa Tengah dinyatakan postitif Covid-19.
Setelah sebelumnya tiga orang asal Karanganyar positif, dua diantaranya meninggal, kali ini dua warga Solo yang merupakan peserta kegiatan tersebut dinyatakan positif.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di kota Solo Ahyani, mengatakan, ada penambahakan tiga pasien yang dinyatakan positif Covid-19 di Kota Solo.
"Hari ini kita panen, ada tiga kasus yang terkonfirmasi positif," ucap Ahyani dalam jumpa pers di Balai Kota Solo, Kamis (16/4).
Ahyani merinci penambahan kasus ini dua diantaranya berasal dari Kelurahan Kedunglumbu dan kelurahan Semanggi, kecamatan Pasar Kliwon. Sedangkan satu lagi yakni mahasiswa yang berdomisili di kelurahan Jebres.
Untuk dua pasien dari Kedunglumbu dan Pasar Kliwon memiliki riwayat bepergian ke Gowa Sulawesi Selatan. "Mereka berdua merupakan peserta Ijtima Ulama beberapa waktu lalu di Gowa," ucapnya.
Sedangkan satu mahasiswa yang dinyatakan positif, riwayatnya bepergian ke Jabodetabek. "Dia pulang ke rumahnya di Jabodetabek selama beberapa waktu dan kemudian kembali ke sini," ucap Ahyani.
Pemkot Solo kemudian melakukan penelusuran untuk mencegah penularan virus Covid-19 ini. "Kami sudah menelusuri siapa saja yang ikut dalam rombongan. Untuk yang mahasiswa, kami sudah meminta teman seluruh kosnya untuk karantina mandiri," ucapnya.
Untuk itu Ahyani meminta agar masyarakat tetap waspada dan meminimalisir aktivitas keluar rumah. Khususnya bagi mahasiswa atau orang yang tempat tinggalnya di kos.
"Kami minta pemilik kos juga harus memantau kondisi penghuni kosnya. Kalau sakit ya bilang sakit agar segera ditangani," ucapnya.
Sampai saat ini update data Covid 19 Kota Surakarta yakni 8 orang positif. Dua meninggal dunia, satu sembuh dan lima di rawat di RS Kota Bengawan. Sementara untuk total pasien Positif Covid-19 dari Solo Raya ada 20 orang. Selain dari Solo, ada penambahan tiga kasus dari luar kota.
PDP di kota Solo tetap 70 orang, dirawat 17 orang, sembuh 40 orang dan meninggal dunia 13 orang. Sedangkan ODP juga terus meningkat dari 392 menjadi 400 orang.