Karanganyar, Gatra.com - Selamatan jelang musim giling tebu di Pabrik Gula (PG) Tasikmadu digelar sederhana dan tanpa pesta. Di tengah mewabahnya virus corona, manajemen perusahaan di bawah PT Perkebunan Nasional IX itu berusaha menjalankan tradisi turun temurun yang kini digelar penuh keprihatinan.
Manajer PG Tasikmadu, Agung Bhaktitomo mengatakan, banyak kegiatan ditiadakan selama prosesi selamatan. Itu untuk menghindari pengumpulan massa. Mulai dari pengambilan tebu pengantin dari kebun sampai resepsi pernikahan tebu, hanya dilakukan oleh internal perusahaan. Bahkan, pasar tumpah yang menyertai selamatan atau cembengan juga tak diperbolehkan. Cembengan menjadi salah satu acara yang selalu dinanti kemeriahannya, kini senyap.
"Mungkin banyak masyarakat kecewa. Namun ini demi kebaikan bersama. Enggak ada pagelaran wayang kulit, reog, arak-arakan dan pasar malam," katanya kepada wartawan usai ritual sodakohan di stasiun giling tebu pabriknya, Kamis (16/4).
Upacara sodakohan berisi pemanjatan doa dan persembahan ubo rampe ke tujuh stasiun yakni stasiun gilingan, pabrik tengah, pabrik belakang, stasiun ketel, pemurnian dan seterusnya. Kepala kerbau merupakan ubo rampe utama diikuti buah-buahan, kosmetika, pisang, kembang setaman, hasil panen dan sebagainya.
Mereka yang mengikuti prosesi ini dari jajaran manager sampai perwakilan petani dan masyarakat. Mereka saling menjaga jarak dan mengenakan masker. Mereka mengenakan baju sipil, bukan beskap seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Kami juga tidak mengundang pejabat daerah. Harapannya, giling tebu tahun ini selamat semuanya. Termasuk karyawan, peralatan dan petani. Semoga gula yang diproduksi juga melimpah" katanya.
Ketua Panitia Selamatan Giling Tebu PG Tasikmadu tahun 2020, Bambang Sugiyanto mengatakan persembahan tahun ini hanya satu kepala kerbau. Idealnya, tujuh kepala kerbau yang mewakili tujuh stasiun produksi di PG Tasikmadu.
"Tahun sebelumnya lima saja. Sekarang hanya satu. Kondisi keuangan sedang tidak bagus," katanya.
Giling tebu direncanakan berlangsung tiga bulan di pabrik peninggalan KPGAA Mangkoenegoro IV ini.
"Besok pagi pun tidak ada resepsi pengantin tebu. Hanya tebunya saja yang diangkut truk masuk ke pabrik," katanya.