Indragiri Hulu Gatra.com - Sebulan terakhir warga masyarakat Kecamatan Kelayang, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Provinsi Riau dihebohkan dengan kedatangan seekor gajah jantan dewasa yang sering masuk ke perkebunan warga.
Gajah yang diperkirakan berumur 25 tahun yang sempat membuat warga khawatir itu akhirnya ditemukan. Namun sayangnya Gajah itu ditemukan sudah dalam keadaan tidak bernyata. Penemuan gajah itu, langsung mengundang perhatian warga sekitar. Puluhan warga berdatangan untuk melihat gajah tersebut.
Binatang dilindungi itu, ditemukan tewas oleh warga, Rabu (15/4) pagi di belakang kantor Camat Kelayang diantara semak belukar. Tragisnya, gajah tersebut mengalami luka cukup parah di bagian kepala depan. Kuat dugaan, gajah tersebut sengaja dibunuh pasalnya, sebagian kepala bagian depan sampai belalai hilang, namun kedua gadingnya masih utuh.
Diduga pula, gajah itu mati belum lama, karena lukanya masih begitu segar dan tidak menimbulkan bau busuk. Belum diketahui penyebab matinya gajah dewasa itu, apakah dia mati karena luka di kepala atau karena penyebab lain.
Kapolsek Kelayang, AKP Rinaldi kepada Gatra.com, Rabu (15/4) membenarkan bahwa satwa dilindungi itu telah ditemukan mati.
"Saat ini kita sudah memberitahu kepada Balai besar konservasi sumber daya alam (BBKSDA) Provinsi Riau," ujar Rinaldi.
Kapolsek mengaku, belum bisa memastikan apa penyebab kematian gajah tersebut, apakah dibunuh atau ada sebab lain. "Yang pasti terdapat luka pada bagian tubuh gajah itu," jelasnya.
Sementara itu Hansen Siregar, Kepala Wilayah I BBKSDA Riau mengatakan, bahwa saat ini tim medis tengah menuju ke lokasi untuk melakukan autopsi guna mengetahui penyebab kematian gajah tersebut.
"Kita belum dapat pastikan apa penyebab kematian satwa itu, yang pasti kini tim medis sedang menuju ke sana," ujar Hansen.
Seperti yang diberitakan sebelumnya gajah itu belakangan sering masuk ke kampung bahkan nyaris mengamuk dan merusak areal perkebunan milik warga.
Diduga Gajah tersebut mengamuk lantaran ia terpisah dari kawanannya sehingga keluar dari kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) dan mendekati kawasan pemukiman warga.
Hanya saja ketika Wilayah I Balai Besar KSDA Riau Andri Hansen Siregar bersama tim melakukan upaya evakuasi terhadap satwa dilindungi itu, tim kesulitan untuk menemukannya.