Jakarta, Gatra.com – Kondisi ekonomi dunia pasca pandemi global covid-19 tak bakal sama lagi dengan sebelumnya, tak terkecuali dunia usaha startup.
Sandiaga Uno memprediksi investor tak akan lagi gemar jor joran mengalirkan modalnya ke bisnis rintisan. Kondisi ini memaksa para pelaku startup untuk beradaptasi dengan situasi baru ke depannya.
“Inilah yang disebut dengan the new normal, situasi normal baru di mana kita harus beradaptasi. Selama ini, startup selalu mengalami capital free flowing, siapa yang mau bakar duit silakan yang penting dapat gross market value,” kata Sandi dalam diskusi yang disiarkan live streaming di YouTube bersama Pangeran Siahaan, di Jakarta, Selasa kemarin (14/4).
Gross market value (GMV) jamak dikenal sebagai salah satu alat ukur untuk menentukan valuasi suatu startup. GMV dihitung dari volume transaksi. Meski tak langsung menunjukkan revenue, banyak startup yang memiliki nilai GMV tinggi karena aksi “bakar duit” dari para investor.
Sandi menyebut kemudahan yang dimiliki startup itu tak bakal terjadi lagi. Sebab, investor akan lebih ketat mengelola modalnya. Mereka juga bakal lebih selektif. Namun, ekosistem baru ini justru bakal membuat startup jauh lebih kompetitif dan tahan banting.
“Kalau setiap startup diberikan limitasi atau restriksi, pastinya mereka akan lebih inovatif untuk menghadapi perkembangan dan persaingan. Dan pastinya akan ada kolaborasi di samping kompetisi,” katanya.
Untuk itu, Sandi meminta para milenial pelaku startup tidak berputus asa. Meski akan banyak limitasi dan pembatasan dalam hal modal, peluang untuk membuka bisnis rintisan justru masih terbuka lebar. Karena masih banyak ceruk pasar yang belum disentuh startup.
“Justru ini waktu yang terbaik untuk memikirkan. Waktu kita untuk adaptasi karena siapa yang memanfaatkan peluang di era pasca covid-19, akan menjadi pemenang. Hari tercerah mungkin kita akan dapatkan setelah badai berlalu, tapi peluang terbaik itu kita dapatkan setelah krisis,” katanya.
Mantan Wagub DKI ini menilai, krisis ekonomi karena pandemi global ini memang menggempur semua sektor ekonomi. Namun, krisis ini juga menunjukkan titik lemah rantai ekonomi yang bisa menjadi peluang bagi pengusaha milenial untuk masuk.
“Makin hebat krisisnya, maka makin banyak peluangnya. Ini juga bisa menjadi faktor untuk berbenah bagi kita untuk memperkuat rantai distribusi dan juga ketahanan pangan kita. Ini akan terbuka kesempatannya,” katanya.