Home Ekonomi Pemkab Sumba Barat Siapkan Beras untuk Warga Terdampak COVID

Pemkab Sumba Barat Siapkan Beras untuk Warga Terdampak COVID

Sumba Barat, Gatra.com - Pemerintah Kabupaten Sumba Barat telah menyiapkan beras sebanyak 100 ton untuk dibagikan kepada masyarakat miskin yang terdampak penyebaran COVID -19.

“Untuk sementara kami siapkan beras 100 ton untuk dibagika kepada warga miskin yang terkena dampak ekonomi akibat Corona ini. Saat ini tim kami sementara mendata keluaga –keluarga yang berhak mendapatkan bantuan itu,” kata Bupati Sumba Barat, Niga Dapawole, Rabu (15/4).

Dia menyebutkan tahap pertama pembagian 100 ton beras ini dikhususkan kepada masyarakat yang gagal panen. Karena tahun ini mayoritas ada yang gagal tanam dan ada pula yang gagal panen karena curah hujan tidak memadai.

“Untuk bantuan tahap pertama ini kami peroritaskan kepada masyarakat yang tahun ini gagal panen. Setelah tiu baru dilihat lagi untuk warga yang lainnya,” jelas Niga Dapawole.

Kondisi pandemi Corona ini kata Niga Dapawole membawa dampak ekonomi yang cukup besar bagi warga Sumba Barat. Sesuai protap Corona, masyarakat harus terus berada dirumah, tidak boleh beraktivitas diluar.

“Protap Corona ini cukup membawa dampak ekonomi besar kepada masyarakat. Ada pekerjaan sarana bangunan, masyarakat bisa kerja untuk mendapatkan uang. Tetapo protap Corona tidak memungkinkan. Karena protap corona hal itu berpotensi berkumpulnya massa yang banyak ,” kata Niga Dapawole.

Karena itu pihaknya terus memantau situasi perkembangan corona ini. Salah satu upaya jika kondisinya mulai meredah, tentunya masyarakat akan dilibatkan dalam bentuk kerja, padat karya.

“ Kalau kondisinya agak mereadah tentu masyarakat kami libatkan untuk kerja dalam bentuk padat karya. Ini agar membantu mereka mengatasi kondisi kesulitan yang dihadapi ,” katanya.

Terkait penyebaran virus Corona, Niga Dapawole mengatakan akan berupaya maksimal agar masyarakat Sumba barat bisa terhindar dari wabah ini.

“ Saya sudah minta tim gugus Corona untuk terus mensosialisasikan protap yang ada. Jika masyarakat benar –benar mengikuti tentu hal ini bisa diminimalisir. Sampai sekarang di Sumba Barat baru ada 13 orang yang berstatus ODP ,” katanya.

220