Amman, Gatra.com – Otoritas Yordania akan melarang pelaksanaan sholat di masjid selama bulan puasa Ramadhan yang akan dimulai minggu depan, untuk membendung penyebaran virus corona.
Diketahui, ada 389 kasus virus corona dan 7 kematian dilaporkan di negara ini.
Dikutip Reuters, Selasa (14/4), Yordania pada hari Minggu kembali memperpanjang penutupan selama sebulan kegiatan berkumpul seperti menutup sekolah, universitas dan lembaga pemerintah hingga akhir bulan, untuk membendung penyebaran virus corona.
Juru bicara Pemerintah Yordania, Amjad Al Adailah mengatakan Perdana Menteri Omar Razzaz mengambil keputusan tersebut sehubungan dengan perkembangan dan rekomendasi terkait penyebaran pandemi. Selain itu, layanan publik, medis dan yang penting lainnya mendapat pengecualian.
Ebelumnya Yordania mengumumkan pada 20 Maret diberlakukan jam malam nasional, yang menutup toko-toko dan melarang pergerakan orang. Langkah itu diterapkan beberapa hari setelah raja memberlakukan hukum darurat, yang memberi pemerintah kekuasaan besar untuk membatasi hak-hak sipil dan politik.
Pemerintah dalam beberapa hari terakhir mulai mengizinkan beberapa industri dan agroindustri yang berorientasi ekspor untuk kembali bekerja dalam upaya meredam dampak negatif pada ekonomi yang bergantung pada bantuan.
Krisis, telah melanda sektor pariwisata yang selama ini menyumbang defisa sekitar $ 5 miliar per tahun, akan memangkas proyeksi pertumbuhan. Para ekonom dan pejabat mengatakan, krisis akan memperdalam penurunan ekonomi dan perlambatan konsumsi domestik dan itu terbukti bahkan sebelum wabah berlangsung.