Jakarta, Gatra.com- Sebagai bentuk dukungan terhadap peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat di Indonesia dengan menciptakan arus kas yang lancar di fasilitas kesehatan (Faskes), PT Mitrausaha Indonesia Grup (Modalku) akan menyediakan fasilitas pinjaman kepada Faskes yang sudah menjadi mitra Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan hingga sebesar Rp2 Miliar.
“Sebuah kehormatan bagi Modalku bisa bekerja sama dengan BPJS Kesehatan dan menjadi FinTech pertama yang terpilih untuk berkolaborasi. Hal ini menunjukkan bahwa FinTech mampu memperkaya ekosistem keuangan di Indonesia di berbagai sektor, salah satunya kesehatan," ungkap Co-Founder dan CEO Modalku, Reynold Wijaya.
Kesepakatan tersebut tertuang dalam kerja sama ‘Konfirmasi Data Pembiayaan Pelayanan Kesehatan’ yang ditandatangani Co-Founder & CEO Modalku, Reynold Wijaya bersama Direktur Keuangan dan Investasi BPJS Kesehatan, Kemal Imam Santoso.
Dalam keterangan tertulis diterima Gatra.com, Rabu (15/4) diungkapkan bahwa Faskes bisa mendapatkan pembayaran lebih awal dari Modalku atas tagihannya ke BPJS Kesehatan sampai adanya penyelesaian pembayaran dari BPJS Kesehatan.
Di sisi lain, BPJS Kesehatan akan memberikan informasi berupa data pembiayaan pelayanan kesehatan peserta BPJS Kesehatan di Faskes terkait. "Solusi finansial yang kami hadirkan bisa membantu keberlangsungan Faskes agar masyarakat Indonesia tetap mendapatkan layanan kesehatan yang menunjang,” tutur Reynold.
Salah satu syarat untuk mendapat kredit dari perusahaan yang bergerak di bidang layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi ini, baru Faskes yang sudah beroperasi minimal 6 bulan sudah bisa mengajukan pinjaman di Modalku.
Sementara itu, Direktur Keuangan dan Investasi BPJS Kesehatan, Kemal Imam Santoso mengatakan bahwa pihaknya menggandeng berbagai mitra perbankan termasuk fintech untuk mengembangkan produk dan fiturnya sebagai bagian dari pelayanan publik. Termasuk salah satu program bernama Supply Chain Financing (SCF) yang bisa dimanfaatkan Faskes untuk pembiayaan pelayanan kesehatan.
“Kontribusi Modalku akan memberi opsi atau alternatif kepada mitra fasilitas kesehatan untuk memanfaatkan program SCF," ungkap Kemal. Agar proses lebih cepat, BPJS Kesehatan bersama bank dan lembaga pembiayaan tengah menyiapkan aplikasi berbasis web service dalam mempercepat proses konfirmasi klaim.
Menurut Kemal, kemudahan SCF ini juga sudah mendapat persetujuan Kementerian Keuangan, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri. Saat ini tercatat ada sebanyak 1.043 rumah sakit yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan memanfaatkan program Supply Chain Financing (SCF).
Akses program yang bergulir sejak tahun 2017 ini telah mencapai Rp 19,5 Triliun. Diharapkan fasilitas SCF ini dapat dikembangkan terus oleh bank atau lembaga pembiayaan, agar lebih banyak lagi fasilitas kesehatan yang dapat memanfaatkan fasilitas SCF.