Home Kebencanaan Begini Kepedulian Warga di Tegal pada Keluarga Pasien Corona

Begini Kepedulian Warga di Tegal pada Keluarga Pasien Corona

Slawi, Gatra.com - Di tengah munculnya penolakan terhadap jenazah pasien Covid-19 di berbagai daerah, kepedulian ditunjukkan warga di Perumahan Pesona Abadi, Desa Slawi Kulon, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Mereka membantu mencukupi kebutuhan warga yang keluarganya positif Covid-19.

Di perumahan yang dihuni 136 kepala keluarga (KK) itu, terdapat satu warga yang dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan swab tenggorok pada Sabtu (11/4). Hasil pemeriksaan itu baru diketahui tiga hari setelah warga berusia 65 tahun itu meninggal dunia. Ini menjadi kasus pertama pasien positif Covid-19 di Kabupaten Tegal yang meninggal dunia.

Menyusul hasil swab tersebut, dua anggota keluarga pasien yang tinggal dalam satu rumah masuk dalam daftar orang dalam pemantauan (ODP). Mereka harus menjalani isolasi mandiri selama 14 hari di rumah.

Alih-alih mengucilkan atau menolak keberadaan dua orang berisiko tertular Covid-19 tersebut, warga yang berada satu RT dengan satu keluarga itu membantu mencukupi kebutuhan dua tetangga mereka selama menjalani isolasi mandiri.

"Warga dari ibu-ibu PKK mensuplai kebutuhan, seperti makanan atau sayuran. Diantarkan ke rumah mereka. Kalau perlu apa, mereka tinggal kirim pesan," kata Ketua RT 06 RW 06 Perumahan Pesona Abadi Taufik Hidayat, Senin (13/4).

Menurut Taufik, meski bertatus ODP, kedua warga tersebut jangan sampai dikucilkan. Sebab hal itu justru akan menambah penderitaan keluarga mereka.

"Mereka justru harus dibantu agar bisa menjalani isolasi mandiri. Jadi warga ikut membantu mencukupi kebutuhan," ucapnya.

Taufik mengungkapkan, dua warga berstatus ODP itu seluruhnya perempuan. Masing-masing berusia 54 tahun dan 25 tahun. "Mereka memang tinggal satu rumah dengan almarhumah (pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia) hubungannya keponakan," ungkap dia.

Menurut Taufik, warga juga memahami jika kedua warga itu belum berstatus positif Covid-9 karena masih harus dilakukan pemeriksaan swab tenggorok untuk memastikannya. "Belum positif. Masih harus tunggu hasil swab. Kalau kondisinya, bagus," ucapnya.

Meski demikian, upaya pencegahan penyebaran virus corona tetap dilakukan warga antara lain dengan melakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan perumahan serta menyediakan tempat cuci tangan berikut sabun di pintu masuk perumahan. "Penyemprotan disinfektan khususnya di blok tempat tinggal almarhumah," ujar Taufik.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal Joko Wantoro mengatakan, dua warga yang kontak erat dengan pasien positif Covid-19 meninggal sudah dilakukan rapid test. Hasilnya satu orang positif, satu orang negatif.

"Satu orang yang hasil rapid test-nya positif rencananya akan kami tindaklanjuti dengan pengambilan swab tenggorok. Jika hasilnya positif, maka tidak menutup kemungkinan akan kita rujuk ke rumah sakit untuk diisolasi walaupun tidak menunjukkan gejala klinis," ujarnya.

851