Solo, Gatra.com – Wacana pemberian subsidi pulsa untuk mendukung pembelajaran mahasiswa di kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) saat wabah covid-19 hingga kini belum terealisasi. Bahkan banyak mahasiswa yang membuat tagar #UNSAprilMop karena janji pulsa ini tak kunjung datang.
Padahal sudah ada aturan resmi melalui surat edaran (SE) Rektor UNS yang terbit pada 1 April 2020. Dimana dalam aturan tersebut setiap siswa mendapatkan bantuan paket internet sebesar 10 giga byte (GB) untuk setiap mahasiswa. Sayangnya pada 6 April 2020 lalu, aturan direvisi dengan bantuan paket data dan atau pulsa setara dengan 10 GB.
Sayangnya untuk paket data 10 GB harganya tidak sama. Bahkan untuk operator Telkomsel, XL, dan Axis harganya lebih dari Rp 50 ribu. Hingga kini pun banyak pula mahasiswa yang belum menerima bantuan subsidi pulsa ini.
”Pendataannya sudah seminggu lalu, namun saya belum menerima pulsa sampai hari ini,” ucap salah satu mahasiswa UNS jurusan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNS.
Sementara itu Rektor UNS Jamal Wiwoho membenarkan kebijakan perubahan subsidi pulsa untuk mahasiswa. Perubahan ini dikarenakan adanya variasi harga dan jenis paket di tiap operator.
”Selain itu untuk pengisian paket data, setelah pengaktifan paket data baru, maka sistem paket data yang lama akan terhapus. Selain itu fasilitas peruntukan paket data di tiap jam juga berbeda-beda,” ucapnya.
Untuk itu UNS memutuskan untuk memberikan subsidi pulsa sebesar Rp 50 ribu. Pihaknya mengaku penghitungan harga ini sudah menyesuaikan semua operator, termasuk operator Telkomsel.
”Kalau pakainya Telkomsel dengan paket harian 500 MB dengan Rp 2 ribu, maka untuk 25 hari kerja dapatnya malah 12,5 MB,” ucap Jamal.