Purbalingga, Gatra.com – Komunitas usaha di Purbalingga, Jawa Tengah menyalurkan bantuan alat pelindung diri (APD) untuk tenaga medis yang sedang berjuang mengatasi penyebaran virus Covid-19. Seperti diketahui, jumlah APD semakin menipis seiring pandemi Coronavirus sejak Maret lalu.
Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan bantuan yang diberikan barupa 350 Hazmat dan 150 penutup muka atau Face shield.
APD tersebut tersebut dibagikan ke lima rumah sakit Purbalingga. Yakni, RS Gutheng Tarunadibrata, RS Panti Nugroho, RS Harapan Ibu, RS Ummu Hani dan RS PKU Muhamadyah Bobotsari. Selain lima rumah sakit tersebut, PMI Cabang Purbalingga juga mendapatkan bantuan APD.
Rinciannya, RS Gutheng sebanyak 100 hazmat dan 50 face shield, RS Harapan Ibu 50 hazmat dan 50 face shield, PKU MUhamadiyah 50 hazmat dan 50 face shield, RS Panti Nugroho, Ummu Hani, dan PMI masing-masing 50 hazmat.
Bantuan ini merupakan program Coorporate Social Repsonsibility (CSR) dari PT Indonesia Magenda Artistic, BFI Finance dan Komunitas Sanur Innocraft. Bantuan diberikan oleh komunitas usaha melalui Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, di Pendopo Dipokusumo, Purbalingga, Selasa (14/4).
“Bantuan seperti ini yang diharapkan oleh para tenaga medis, karena ketika kita punya uang, tetapi barangnya sangat langka di pasaran. Atas nama pemerintah Kabupaten Purbalingga saya mengucapkan terimakasih,” katanya, dalam keterangan tertulis yang diterima Gatra.com.
Dia menjelaskan, Purbalingga merupakan kabupaten dengan jumlah penderita corona cukup tinggi dibanding kabupaten tetangga. Tenaga kesehatan harus bekerja ektra keras untuk penanganan virus mematikan itu. Mereka bekerja penuh waktu dan tidak pulang ke rumah. Sehingga masyarakat diharapkan membantu dengan mematuhi anjuran pemerintah dalam protokol penanganan Covide-19.
“Bantuan APD sangat dibutuhkan, untuk melindungi para tenaga kesehatan yang merawat pasien corona. Untuk melindungi keluarganya, kami juga menyediakan hotel Owabong untuk beristirahat. Kita yang sehat dan masyarakat hanya diminta untuk tetap di rumah, tidak berkerumun, dan menjaga hidup sehat serta menggunakan masker jika terpaksa keluar,” ujarnya.