Semarang, Gatra.com - Tak hanya menggerus okupansi kereta api jarak jauh, pandemi Corona juga mengakibatkan okupansi penumpang harian pada kereta api lokal di PT KAI Daop 4 Semarang anjlok hingga 90 persen.
Manajer PT KAI Daop IV Semarang, Krisbiyantoro mengatakan, dengan rendahnya okupansi penumpang pada kereta api lokal Kaligung dan Kedungsepur, membuat pihaknya harus menutup 8 rute perjalanan mulai tanggal 15 April 2020 sampai 30 April 2020.
"Ada 8 rute perjalanan yang akan kita batalkan mulai 15 - 30 April 2020. Yakni, Kereta Api Kaligung keberangkatan dari Semarang 08.50 WIB, Kaligung keberangkatan dari Semarang 13.50 WIB , Kaligung keberangkatan dari Cirebon 09.10 WIB, dan Kaligung keberangkatan dari Brebes 12.15 WIB," katanya, Selasa (14/4).
Ia menjelaskan, pembatalan juga terjadi untuk KA Kedung Sepur keberangkatan Ngrombo 10.00 WIB, Kedung Sepur keberangkatan Semarang 06.20 WIB, Kedung Sepur keberangkatan Ngrombo 17.00 WIB dan Kedung Sepur keberangkatan Semarang 14.10 WIB.
"Jadi ada dua kereta api lokal yang kami batalkan perjalanannya selama kurang lebih 15 hari ke depan," ungkapnya
Selain dua kereta api lokal tersebut, pembatalan juga terjadi pada KA Ciremai pagi tujuan Bandung yang juga disebabkan karena sepinya penumpang.
"KA Ciremai yang dibatalkan keberangkatan dari Semarang 06.30 dan dari Bandung 17.00 WIB," katanya.
Dengan adanya penutupan beberapa rute perjalanan ini, ia meminta masyarakat tidak perlu panik. Sebab, masih banyak kereta api alternatif yang dapat digunakan.
"Masyarakat kalau mau pergi ke Bandung, Tegal, Purwokerto, Surabaya dan Pasar Senen Jakarta bisa naik KA Harina, Joglosemarkerto, Kamandaka, dan Maharani. Sebagian KA Kaligung juga masih menyisakan 4 rute perjalanan yang bisa digunakan," terangnya
Menurutnya pengurangan rute perjalanan kereta api penting dilakukan untuk meminimalisir kerugian di tengah Pandemi Corona.
"Sekarang pendapatan harian di kisaran angka Rp114 juta perhari, padahal sebelumnya mampu di angka Rp1,2 miliar sebelum pandemi Covid19 ini," tandasnya.