Jakarta, Gatra.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta negara-negara yang tergabung dalam ASEAN untuk melawan pandemi Covid-19. Menurutnya, pandemi ini telah memukul ekonomi dunia, bahkan diprediksi akan tumbuh hanya sekitar satu persen tahun ini di kawasan ASEAN.
Atas dasar itu, Jokowi menyampaikan empat langkah yang bisa diambil untuk memulihkan perekonomian negara akibat virus tersebut. Hal itu ia sampaikan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (14/4).
Jokowi mengajak seluruh negara untuk memutus mata rantai penyebaran virus yang telah menjangkiti lebih dari 1,9 juta orang dan telah menewaskan lebih dari 119 ribu orang di seluruh dunia itu.
“Kita harus memutus mata rantai penyebaran virus di masing-masing negara kita dan di kawasan ASEAN. Selain itu, kita juga harus memutus risiko penyebaran virus melewati perbatasan,” ucap Jokowi.
Jokowi mengusulkan kepada ASEAN agar dapat menyusun sebuah protokol untuk merespons adanya pandemi di perbatasan melalui joint contract tracing and outbreak investigation. Karena dengan pengawasan ketat di perbatasan, maka akan memutus rantai penyebaran di kawasan.
“Kedua, kita harus mencegah hambatan lalu lintas barang. Di saat kita batasi pergerakan orang, pergerakan barang tidak boleh terhambat, utamanya bahan makanan pokok, obat-obatan dan alat kesehatan,” ujar eks Gubernur DKI Jakarta itu.
Kepala Negara menambahkan, ASEAN harus memiliki pengaturan bersama terkait lalu lintas perdagangan saat pandemi. Tentunya hal tersebut bisa menjadi rujukan untuk menghindari melemahnya ekonomi kawasan.
Adapun langkah ketiga yang disampaikan Jokowi adalah terkait kerja sama perlindungan warga ASEAN. Menurut Jokowi, negara harus memiliki komitmen melindungi warga, termasuk para pekerja migran.
“Kita perlu tunjukkan agar kekeluargaan ASEAN berfungsi di tengah krisis, ini agar rakyat kita merasakan langsung manfaat ASEAN. Saya juga apresiasi kerja sama baik Indonesia dengan Malaysia dan Singapura dalam perlindungan terhadap pekerja migran,” kata Presiden.
Saran keempat, Jokowi menyampaikan soal kolaborasi dan kerja sama dengan mitra ASEAN, termasuk ASEAN Plus Three, yaitu kerja sama ASEAN dengan Jepang, Korea dan Tiongkok. Jokowi sendiri menyambut baik pembuatan ASEAN Covid-19 Response Fund untuk menghadapi situasi darurat seperti saat ini.
“Kita harus dorong negara mitra khususnya negara ASEAN Plus Three dapat berkontribusi. Kita harus memfokuskan kerja sama pada perkuatan mekanisme kerja sama antara lain dengan Chiang Mai Initiative dan mekanisme lainnya,” ujarnya.
Sebelumnya, KTT ASEAN Khusus tentang Covid-19 dipimpin Vietnam selaku Ketua ASEAN tahun 2020. Adapun Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuân Phúc bertindak sebagai chairman dalam KTT ini.
Dalam KTT khusus tersebut turut diikuti para pemimpin negara ASEAN, di antaranya Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, Perdana Menteri Laos Thoungloun Sisoulith, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin, Kanselir Negara Myanmar Aung San Suu Kyi, Presiden Filipina Rodrigo Duterte, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha, dan Sekretaris Jenderal ASEAN Dato Lim Jock Hoi.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam KTT tersebut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.
Setelah pertemuan virtual itu, akan berlangsung pula KTT ASEAN Plus Three secara virtual tentang Covid-19, yaitu KTT negara ASEAN dengan tiga negara mitra yakni Jepang, Korea dan Tiongkok.