Bogor, Gatra.com - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo menyampaikan arahan dalam membendung penyebaran Covid-19. Arahan ini mencakup pengujian sampel secara masif agar stimulus ekonomi yang diberikan pemerintah tepat sasaran.

Selain itu, Jokowi juga meminta Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 dan Menteri Kesehatan untuk memberi perhatian terhadap pengujian sampel secara masif ini. Bahkan, diperlukan juga isolasi ketat terhadap orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP).

“Pengujian sampel secara masif harus ditingkatkan dengan pelacakan yang agresif serta diikuti isolasi yang ketat,” katanya di Bogor, Selasa (14/4).

Sebelumnya, Jokowi juga telah menginstruksikan untuk dilakukan percepatan pemeriksaan sampel melalui tes PCR (polymerase chain reaction) dengan cara memperluas jangkauannya melalui penambahan lokasi atau lab pengujian. Ia berharap, setidaknya dalam satu hari dapat dilakukan 10.000 tes pemeriksaan.

Selanjutnya, Ia juga menaruh perhatian besar terhadap perlindungan tenaga medis agar mengurangi risiko tertular virus corona. Untuk itu, Jokowi meminta pemanfaatan teknologi informasi berupa aplikasi kesehatan atau telemedicine sehingga masyarakat tidak perlu mendatangi rumah sakit, cukup melakukan konsultasi awal melalui aplikasi. Pemerintah juga sudah bekerja sama dengan berbagai penyedia layanan aplikasi kesehatan untuk menangani pandemi Covid-19 ini.

“Orang tidak perlu bertemu dengan dokter, tidak perlu ke rumah sakit, tapi bisa konsultasi kesehatan (awal) lewat telemedicine,” tuturnya.

Ia menambahkan, penjelasan-penjelasan serta komunikasi yang efektif dan transparan kepada publik mengenai penanganan Covid-19 di Indonesia juga harus diperhatikan. Keterbukaan dan informasi mendetail yang mudah dipahami masyarakat diharapkan dapat memberikan ketenangan, optimisme, serta dukungan dari masyarakat.

Jokowi juga meminta aparat untuk tegas melakukan penegakan hukum di tengah pandemi ini. Menurutnya, saat ini dibutuhkan dukungan masyarakat berupa kedisiplinan untuk dapat menjalankan kebijakan yang telah diambil pemerintah dalam memutus rantai penyebaran Covid-19.

“Ini juga penting dilakukan sehingga betul-betul masyarakat kita memiliki kedisiplinan yang kuat untuk menghadapi ini,” ujar Jokowi.

Selain itu, Ia kembali mengingatkan agar distribusi logistik yang dibutuhkan masyarakat selama kebijakan tanggap darurat juga harus dipastikan. Sebelumnya diketahui bahwa distribusi logistik ke sejumlah daerah sempat terhambat lantaran penutupan akses di sejumlah wilayah.

“Saya titip betul, meskipun ini sudah saya sampaikan berkali-kali, arus logistik jangan sampai terganggu baik dari pusat ke daerah maupun dari gudang-gudang logistik ke daerah-daerah,” tegasnya.

Terakhir, Jokowi ingin memastikan kebijakan stimulus ekonomi yang diberikan kepada pelaku Usaha Micro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan para pekerja informal terdampak Covid-19 harus tepat sasaran.