Atambua, Gatra.com - Para tenaga medis di RSUD Sint Gabriel Atambua, Kabupaten Belu NTT sempat mogok kerja dua jam karena masalah ketiadaan Alat Pelindung Diri (APD), Selasa (14/4). Aksi mogok ini dilakukan tenaga medis yang bertugas di bagian Instalasi gawat darurat (IGD) sebagai garda terdepan dalam melakukan pelayanan pencegahan virus corona atau Covid-19.
“Kami terpaksa melakukan aksi mogok beberapa jam tidak melayani pasien di IGD. Ini karena manajemen RSUD tidak menyiapkan APD yang memadai. Terutama bagi kami yang bertugas di IGD,” kata Christin salah satu perawat yang minta namanya disamarkan atau tidak disebutkan.
Dia mengutarakan seharusnya manajemen menyiapkan APD yang memadai untuk para tenaga medis.
“Jika manajemen tidak menyiapkan APD yang memadai kami pun khawatir untuk memberikan pelayanan. Karena kami mempertaruhkan nyawa ketika melayani pasien yang memiliki gejala Covid-19,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Atambua, dr Batsheba Elena Corputy membantah para medis mogok.
“Sebetulnya mereka tidak mogok. Hanya menghentikan pelayanan beberapa saat karena mempersoalkan APD. Karena itu saya undang mereka kami rapat evaluasi. Dalam rapat mereka mempersoalkan APD. Setelah dijelaskan akhirnya mereka paham,” kata Direktur RSUD Sint Gabriel Atambua, dr Batsheba Elena Corputy.
Dalam rapat bersama itu para petugas meminta untuk disiapkan APD yang memadai di IGD. "Tadi kami bahas bersama dan sudah ada solusinya", jelas dr Batsheba Elena Corputy.
Soal APD, menurut dr Batsheba Elena Corputy, sudah didistribusikan dan juga sudah digunakan oleh petugas medis yang bertugas di tenda screening, petugas di ruang isolasi dan di IGD. Sedangkan APD yang belum didistribusikan untuk ruangan-ruangan lain akan disusulkan.
APD yang digunakan petugas medis di tenda screening dan IGD kata dr Batsheba Elena Corputy antara lain, masker, mantel, kaca mata, topi, sarung tangan. Sementara baju hazmat hanya bagi petugas yang bertugas di ruang isolasi.
Ditanya mengenai permintaan petugas medis soal APD yang belum memadai, dr Batsheba Elena Corputy mengaku, pada 15 April 2020 mendatang akan didistribusikan lagi untuk memenuhi kebutuhan.
"Besok sudah didistribusikan lagi APD buat petugas di ruangan lainnya. Intinya kita tidak abaikan para petugas medis. Kita menjaga petugas medis agar tetap sehat sehingga bisa melayani pasien dengan baik," dr Batsheba Elena Corputy.
Dokter Batsheba Elena Corputy Elena mengatakan, sampai saat ini belum ada pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Atambua. Pelayanan yang diberikan selama ini adalah screening seperti pemeriksaan suhu badan bagi para pelaku perjalanan berisiko.