Karanganyar, Gatra.com - Produksi massal masker kain khusus anak-anak dimulai. Sasaran pembagiannya ke anak-anak yang beraktivitas di tempat ramai seperti pasar tradisional, tempat bermain dan perkampungan berpenduduk padat.
Ketua Ormas Gerakan Aspirasi Muda Lawu (Gardal), Ananda Novel mengatakan kalangan usia dini tergolong rentan tertular virus corona. Ia menyaksikan sendiri anak-anak masih berkeliaran di pusat perbelanjaan maupun tempat bermain tanpa mengenakan masker. Saat ditanya kenapa tanpa masker, anak-anak itu beralasan tidak ada ukuran sesuai. Beranjak dari informasi itu, relawan Gardal mengerahkan belasan anggotanya untuk menjahit masker kain ukuran anak-anak yang akan dibagikan cuma-cuma.
"Anak-anak itu menyertai orangtuanya berjualan di pasar. Miris sekali kenapa tidak memakai masker. Katanya kedodoran. Jadi enggak mau pakai," kata Novel kepada wartawan di markasnya, Selasa (14/4).
Bahan masker merupakan donasi dari para dermawan yang peduli dengan gerakan sosial tersebut dan iuran para anggota. Para relawan terlebih dulu membuat pola kemudian memotong kain sesuai ukuran tertentu. Potongan kain itu kemudian dijahit dan dikaitkan tali karet. Dalam sehari, belasan relawan mampu memproduksi sampai 1.000 lembar masker kain ukuran anak dan dewasa.
"Kami memulainya sejak akhir Februari lalu. Pada Maret didistribusi berikut menyemprot disinfektan dan hand sanitizer. Sasarannya ke pasar-pasar tradisional, pengemudi ojol, pemulung dan sebagainya. Sekali aksi bisa membagikan 300-400 lembar masker," katanya.
Selain memproduksi di markasnya, para relawan juga menjahitnya di rumah masing-masing. Novel mengatakan para relawan berlatar belakang ibu rumah tangga hingga korban PHK maupun karyawan yang dirumahkan perusahaan. Sambil menanti perekonomian membaik untuk kembali mencari nafkah, mereka menyumbangkan tenaganya demi kemanusiaan.
Lebih lanjut, Novel mengatakan para relawan juga memproduksi alat pelindung diri (APD) jenis cover all body atau baju hazmat. APD tersebut akan disumbangkan ke petugas kesehatan di Desa Sewurejo, Mojogedang. Sebagaimana diberitakan, seorang PDP meninggal dunia dan seorang lagi positif terpapar corona di desa ini.