Mamuju, Gatra.com - Di tengah wabah Covid-19 yang mengharuskan sebagian masyarakat untuk bekerja dari rumah atau work from home (WFH), rupanya berdampak baik bagi sebagian petani di Kabupaten Pasangkayu, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), yaitu dengan meningkatnya permintaan pupuk kandang. Banyak warga yang mengisi waktu dengan cara bercocok tanam di rumah.
Salah seorang petani dan peternak sapi di desa Pedanda, kecamatan pedongga, kabupaten Pasangkayu, Kusno mengaku permintaan pupuk kandang selama wabah Covid-19 meningkatkan drastis. Sebagai produsen pupuk kandang di wilayah Pasangkayu dirinya mengaku kewalahan untuk memenuhi permintaan konsumen.
"Permintaan konsumen dalam beberapa pekan terkahir naik mencapai 100 karung per tiga hari, dari hari sebelumnya hanya 50 karung dalam 3 hari. Kami produsen pupuk kandang kewalahan untuk memenuhi permintaan konsumen," ujar Kusno, Selasa (14/4).
Untuk memenuhi kebutuhan pupuk kandang, kusno mengajak peternak lain untuk bekerja sama memproduksi pupuk kandang.
"Saya mengajak peternak sapi di desa Pedanda, untuk memproduksi pupuk kandang untuk memenuhi permintaan konsumen yang melonjak tajam. Ini mungkin disebabkan banyaknya masyarakat yang mengisi waktu di rumah dengan bercocok tanam dan berkebun," kata Kusno.
Selain itu, Kusno yang juga petani buah naga juga mengaku permintaan buah naga di pasar lokal juga melonjak tajam. Bahkan tak mampu memenuhi permintaan konsumen.
Permintaan buah naga dalam selama wabah Covid-19 juga melonjak tajam, Kami kewalahan memenuhi kebutuhan buah naga di pasar lokal Sulbar.
Meningkatnya permintaan dua komoditas pertanian tersebut membuat omzet Kusno, meningkat 50 persen, dan rata-rata omzet perbulan mencapai Rp15 juta.